TEMPO.CO, Surakarta - Penutupan Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta sejak Jumat, 14 Februari, hingga hari ini, Rabu, 19 Februari 2014, berdampak pada penyelenggaraan rapat dan seminar serta pemesanan kamar hotel.
Bandara Adi Soemarmo Surakarta ditutup lantaran muntahan abu vulkanik Gunung Kelud yang meletus pada Kamis malam, 13 Februari 2014, menutupi jalur lepas landas pesawat. Selain Solo, ada enam bandara lain yang ditutup karena abu vulkanik Gunung Kelud, yakni Juanda Surabaya, Abdurrahman Saleh Malang, Ahmad Yani Semarang, Adi Sutjipto Yogyakarta, Bandara Tunggul Wulung Cilacap, dan Husein Sastranegara Bandung.
Juru bicara Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Tia Kristiyanti, mengatakan penutupan Bandara Adi Soemarmo memberi dampak positif dan negatif. “Dampak positifnya, tamu hotel memperpanjang waktu menginap karena tidak bisa pulang ke Jakarta naik pesawat,” katanya ketika dihubungi, Rabu, 19 Februari 2014. Kebanyakan tamu hotel yang tertahan di Solo adalah pebisnis dan wisatawan.
Namun, efek negatifnya, pemesanan kamar hotel oleh tamu dari Jakarta dibatalkan. Sebab, mereka tidak bisa mendarat di Solo. “Kalau agenda rapat atau seminar masih berjalan. Terutama yang lingkupnya di sekitar Solo atau Jawa Tengah, yang bisa dijangkau dengan jalan darat,” ucapnya.
Humas Hotel Novotel dan Ibis Solo, Ruli Sawitri, mengatakan ada sejumlah rapat yang ditunda karena tidak ada penerbangan ke Solo dari Jakarta. “Ada beberapa acara yang terpaksa ditunda sampai situasi kondusif,” katanya.
Sedangkan juru bicara Lor In Hotel Solo, Kartika Oktavia Pravitasari, mengatakan ada beberapa grup yang batal datang ke Solo karena bandara ditutup.
Bahkan grup yang berencana menyelenggarakan rapat dan seminar tersebut juga tidak berniat datang ke Solo dengan jalan darat. Sebab, kondisi Solo tidak memungkinkan akibat guyuran hujan abu erupsi Gunung Kelud. “Okupansi turun sekitar 15 persen,” ucapnya.
Dia mengaku hingga kini grup yang akan mengadakan rapat dan seminar di Lor In Hotel belum mengajukan jadwal pengganti.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
Apel Pagi, Wali Kota Risma Setrap Dua PNS Baru
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Suku Dayak Tebar Beras Kuning, Polisi Mundur
BNN: Heroin Roger Danuarta Langka di Indonesia