TEMPO.CO, Kairo – Kelompok militan Ansar Bayt al-Maqdis yang berbasis di Sinai telah memperingatkan wisatawan untuk tidak berkunjung ke Mesir setelah 20 Februari mendatang. Mereka juga mengancam akan menyerang siapa pun yang tidak mengindahkan peringatan ini.
“Kami menyarankan wisatawan untuk keluar dengan aman sebelum berakhirnya batas waktu,” demikian cuit yang disampaikan militan Ansar lewan akun Twitter mereka, seperti dikutip Reuters.
Ancaman ini muncul beberapa hari setelah serangan bom bunuh diri yang menewaskan dua wisatawan Korea Selatan dan Mesir pada Minggu, 16 Februari kemarin.
Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan ini dan mengancam akan terus menargetkan sektor pariwisata yang kembali menggeliat setelah kekacauan politik sejak tergulingnya Presiden Husni Mubarak pada 2011 lalu.
Militan Islam telah membunuh ratusan polisi dan tentara sejak militer berhasil menggulingkan Presiden Mohamed Mursi tujuh bulan lalu. Akan tetapi, pada serangan hari Minggu kemarin, bus wisatawan telah menandai pergeseran taktis untuk mencari sasaran empuk lainnya.
Dalam siaran televisi pemerintah, Perdana Menteri Mesir Hazem el-Beblawi menuturkan ancaman ini dikeluarkan dengan tujuan merusak peta politik yang telah ditetapkan pasca-pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Juli tahun lalu.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
PBB Kumpulkan Bukti Kekejaman Pemimpin Korea Utara
Polisi Geledah Stasiun TV yang Wawancarai Corby
Pasukan Suriah Raih Kemenangan di Hama
Kazakstan Larang Wanita Pakai Celana Dalam Berenda
Wanita Ini Jadi Pemred Wanita Pertama di Arab