TEMPO.CO, Jakarta - Sri Mulyani, 48 tahun geram dengan salah satu perusahaan travel umrah, Aman Tour. Sebabnya, jadwal umrah yang diikuti kedua orangtuanya molor menjadi tiga minggu. Padahal, ayah Sri menderita penyakit jantung dan persediaan obat yang dibawa hanya cukup untuk dua minggu.
Menurut Sri, kedua orang tuanya, Tarni, 76 tahun dan Tumiran, 83 tahun berangkat umroh pada 29 Januari 2014 dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 12 Februari 2014. Nyatanya, mereka baru tiba di Jakarta, hari Selasa, 18 Februari 2014. "Kloter pertama sudah tiba jam 6 tadi, orangtua saya jadwalnya tiba pukul 14.00," kata Sri ketika dihubungi Tempo, Selasa, 18 Februari 2014.
Salah seorang peserta rombongan dari kloter pertama, menurut Sri, bercerita mereka sempat bermalam di Jakarta selama 6 hari. Padahal, pihak travel tak pernah menginformasikan soal itu. "Waktu mau berangkat cuma dikasih tahu rutenya Surabaya-Jakarta-Jordania-Jeddah," kata dia.
Di Jakarta, para jamaah pun terlunta-lunta, mereka sempat 4 hari tidur di hotel di sekitar Bandara Soekarno Hatta, namun setelah itu, mereka dipindahkan ke ruko selama dua hari. (baca: Tarif Hotel Meningkat, Jemaah Umrah Saudi Mengeluh)
Kedua orang tua Sri, mendaftar paket umroh bersama rombongan dari Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Surabaya. Pihak Pondok Pesantren memakai jasa Aman Tour, sebuah perusahaan travel yang berkantor di Semarang. "Biaya DP nya Rp 20,5 juta, tapi saya tak tahu biaya totalnya berapa," imbuh Sri.
Sri mencoba menghubungi Aman Tour untuk meminta penjelasan namun nomor yang tertera di laman resmi perusahaan travel tersebut, ternyata tidak aktif.
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler:
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Suku Dayak Tebar Beras Kuning, Polisi Mundur
BNN: Heroin Roger Danuarta Langka di Indonesia