TEMPO.CO, Batu - Para petani apel di Kota Batu merugi lantaran tanaman mereka rusak akibat terkena guyuran abu vulkanik Gunung Kelud. Bunga tanaman apel layu dan membusuk jika terkena abu vulkanik. Sedangkan buahnya menjadi kerdil jika terpapar abu dari kawah Gunung Kelud. Para petani terpaksa mengeluarkan dana ekstra untuk membersihkan abu vulkanik yang menempel pada daun, bunga, dan buah tanaman apel mereka.
"Biaya perawatan melonjak," kata petani apel bernama Darmanto, Kamis, 20 Februari 2014. Total, 300 hektare lahan yang ditanami 300 ribu apel terancam rusak dan tidak menghasilkan buah. Tanaman apel yang terimbas letusan Kelud berada di Kecamatan Bumiaji, meliputi Desa Tulungrejo, Tulungrejo, Punten, Sumbergondo, Bulukerto, Gunungsari, Pandanrejo, Bumiaji, dan Giripurno. "Mohon pemerintah memberikan bantuan yang cukup," kata Wakil Ketua Kelompok Tani Bumi Jaya, Darmanto.
Mereka berharap pemerintah memberi bantuan biaya operasional agar mengurangi beban petani apel. Apalagi apel menjadi andalan dan maskot Kota Batu.
Populasi tanaman dan produksi buah apel Batu terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2005, dari 2,6 juta tanaman, hanya 2,2 juta yang produktif. Produksi buah apel sebanyak 1.235 ton memiliki produktivitas hingga 28 kilogram per tanaman. Lima tahun kemudian, dari 2,5 juta tanaman yang tersisa, hanya 1,9 juta pohon yang produktif. Produktivitas pun menurun menjadi 17 kilogram per tanaman, dengan hasil produksi 842 ton.
Hasil pengamatan Dinas Pertanian dan Kehutanan Batu, 2.709 hektare lahan pertanian di Batu terimbas erupsi Kelud. Seluas 1.856 hektare di antaranya merupakan lahan kebun apel. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Sugeng Pramono, menjelaskan, lahan pertanian yang rusak tersebar di 12 titik. "Tersebar di Bumiaji, Sumber Rejo, dan Kelurahan Sisir," katanya.
"Kerugian mencapai Rp 70 miliar," kata Sugeng. Untuk mengembalikan lahan pertanian, pemerintah memberi bantuan bibit pertanian seperti sayur dan palawija. Pemerintah Kota Batu juga akan memberi bantuan dana operasional. Sektor pertanian menjadi andalan utama penduduk Batu. Selain itu, penduduk menggantungkan hidup pada sektor pariwisata.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
Geram Ahok Soal Busway: Bus Rp 1 M Ditulis Rp 3 M
Jokowi Sindir Mahasiswa Sering ke Mal
BPPT: Vendor Wajib Ganti Komponen Bus TransJakarta