TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg berjanji tidak akan memasang iklan di WhatsApp, layanan pesan instan yang baru saja diakuisisi perusahaannya. Dia mengatakan iklan bukanlah prioritas utama dalam beberapa tahun mendatang.
"Strategi eksplisit kami untuk beberapa tahun berikutnya yaitu berfokus pada peningkatan jumlah pengguna," ujar Zuckerberg, seperti dilansir Tech Crunch, Kamis, 20 Februari 2014.
Pernyataan Zuckerberg jelas bertolak belakang dengan yang selama ini dilakukan Facebook. Media sosial ini banyak meraup keuntungan lewat besarnya jumlah iklan. Zuckerberg menyatakan, jika suatu saat melakukan monetisasi, yang akan dia lakukan bukanlah memacu pendapatan lewat iklan.
Apa yang disampaikan Zuckerberg rupanya sejalan dengan yang selama ini dilakukan WhatsApp. Pendiri sekaligus CEO WhatsApp Jan Koum mengatakan WhatsApp akan selalu menjadi layanan yang berbasis pesan. "Tidak ada iklan, game ataupun gimmick," katanya, akhir Januari lalu.
Koum menyebutkan kesederhanaan yang dihadirkan WhatsApp merupakan strategi untuk menarik jumlah pengguna. "Jika Anda ingin bermain game, ada banyak situs dan perusahaan hebat yang menciptakan," ucapnya.
Terbukti, terjadi peningkatan jumlah pengguna sebanyak 30 juta hanya dalam kurun waktu sebulan, sejak Desember 2013 hingga Januari 2014. Kini total pengguna WhatsApp berjumlah 430 juta. Per harinya, sebanyak 50 miliar pesan terkirim melalui layanan ini. Angka tersebut bersaing ketat dengan jumlah peredaran pesan pendek atau SMS dalam satu hari.
"Ketika kita berhasil memiliki satu, dua, atau tiga miliar pengguna, maka ada banyak cara untuk monetisasi," ujar Zuckerberg. Namun dia tidak merinci bentuk monetisasi yang hendak dilakukan.
Facebook resmi mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 19 miliar, atau sekitar Rp 223 triliun. Pembelian dilakukan dalam bentuk tunai dan saham. Akuisisi ini merupakan transaksi terbesar yang dilakukan Facebook, melebihi yang pernah dilakukan Google, Microsoft, dan Apple.
TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI
Terpopuler:
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Anggito Abimanyu Pernah Kecewa pada Yudhoyono
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP