Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Reuni, Warga Korea Selatan Menuju Korea Utara  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
REUTERS/David Gray
REUTERS/David Gray
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Lebih dari 100 warga Korea Selatan menuju perbatasan untuk menghadiri pertemuan kembali atau reuni dengan keluarga mereka yang berada di Korea Utara. Ini merupakan reuni keluarga dua negara yang pertama sejak 2010.

Reuni ini terlaksana berkat Korea Utara yang menyerukan perbaikan hubungan dengan Korea Selatan. Rencananya, reuni akan berlangsung pada 20-25 Februari ini, khusus bagi mereka yang terpisah dengan keluarga akibat Perang Korea. Keluarga yang terpisah ini belum pernah bertemu satu sama lain selama beberapa dekade setelah Perang Korea pada 1950-1953.

Korea Utara sebelumnya mengancam akan membatalkan reuni ini jika Korea Selatan dan Amerika Serikat tetap menjalankan latihan militer bersama.

Hari ini, Kamis, 20 Februari 2014, sebanyak 82 warga Korea Selatan didampingi 58 anggota keluarga mereka berangkat ke Korea Utara menggunakan bus. Mayoritas mereka sudah berusia lanjut, bahkan banyak yang menggunakan kursi roda dan ada yang harus dibawa dengan mobil ambulans karena membutuhkan perhatian medis.

Seperti dilansir BBC, mereka yang masuk dalam program reuni ini membawa serta hadiah, termasuk pakaian, makanan, dan obat-obatan untuk keluarga mereka di Korea Utara. Mereka dijadwalkan bertemu dengan keluarga di Pegunungan Kumgang Utara, Korea Utara, pukul 15.00 waktu setempat, yang kemudian diikuti dengan makan malam bersama. Ada sekitar 180 warga Korea Utara yang diperkirakan hadir dalam reuni ini.

Salah satu yang terpilih dalam reuni ini adalah warga Korea Selatan, Lee Du, yang sudah berusia 70 tahun. "Sulit bagi masyarakat untuk memahami bagaimana rasanya bertemu ketika Anda sudah dipisahkan begitu lama," katanya kepada BBC.

"Namun itu adalah sebuah keajaiban, aku sangat gembira. Seperti ada yang hilang dari hidupku ketika terpisah dari saudara. Dan sekarang aku bisa bertemu lagi, aku tidak akan menyesal sama sekali jika aku harus mati besok," ujarnya lagi. Lee Du mengaku membawa pakaian hangat dan berencana membeli biskuit cokelat kesukaan saudaranya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Unifikasi Korea Selatan sehari sebelum reuni mengatakan kekhawatirannya akan muncul halangan dalam acara reuni. Padahal reuni keluarga akan menjadi kesempatan yang sangat emosional bagi mereka yang terpisahkan.

Hanya 100 keluarga terpilih yang boleh ikut bagian dalam reuni ini. Korea Utara pernah membatalkan reuni serupa pada 2010 lalu setelah Korea Selatan dianggap melakukan tindakan yang menentang. Ketika itu program reuni dihentikan setelah Korea Utara menembaki sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan.

Untuk menyelenggarakan reuni keluarga dua Korea ini, pemerintah Korea Selatan sudah diberikan arahan dan syarat agar tidak membicarakan isu politik.

Ada sekitar 72 ribu orang berada dalam daftar tunggu untuk bisa ikut dalam program reuni keluarga ini. Dan sebagian besar dari mereka sudah berusia di atas 80 tahun.

BBC | ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.