TEMPO.CO, Seoul - Lebih dari 100 warga Korea Selatan menuju perbatasan untuk menghadiri pertemuan kembali atau reuni dengan keluarga mereka yang berada di Korea Utara. Ini merupakan reuni keluarga dua negara yang pertama sejak 2010.
Reuni ini terlaksana berkat Korea Utara yang menyerukan perbaikan hubungan dengan Korea Selatan. Rencananya, reuni akan berlangsung pada 20-25 Februari ini, khusus bagi mereka yang terpisah dengan keluarga akibat Perang Korea. Keluarga yang terpisah ini belum pernah bertemu satu sama lain selama beberapa dekade setelah Perang Korea pada 1950-1953.
Korea Utara sebelumnya mengancam akan membatalkan reuni ini jika Korea Selatan dan Amerika Serikat tetap menjalankan latihan militer bersama.
Hari ini, Kamis, 20 Februari 2014, sebanyak 82 warga Korea Selatan didampingi 58 anggota keluarga mereka berangkat ke Korea Utara menggunakan bus. Mayoritas mereka sudah berusia lanjut, bahkan banyak yang menggunakan kursi roda dan ada yang harus dibawa dengan mobil ambulans karena membutuhkan perhatian medis.
Seperti dilansir BBC, mereka yang masuk dalam program reuni ini membawa serta hadiah, termasuk pakaian, makanan, dan obat-obatan untuk keluarga mereka di Korea Utara. Mereka dijadwalkan bertemu dengan keluarga di Pegunungan Kumgang Utara, Korea Utara, pukul 15.00 waktu setempat, yang kemudian diikuti dengan makan malam bersama. Ada sekitar 180 warga Korea Utara yang diperkirakan hadir dalam reuni ini.
Salah satu yang terpilih dalam reuni ini adalah warga Korea Selatan, Lee Du, yang sudah berusia 70 tahun. "Sulit bagi masyarakat untuk memahami bagaimana rasanya bertemu ketika Anda sudah dipisahkan begitu lama," katanya kepada BBC.
"Namun itu adalah sebuah keajaiban, aku sangat gembira. Seperti ada yang hilang dari hidupku ketika terpisah dari saudara. Dan sekarang aku bisa bertemu lagi, aku tidak akan menyesal sama sekali jika aku harus mati besok," ujarnya lagi. Lee Du mengaku membawa pakaian hangat dan berencana membeli biskuit cokelat kesukaan saudaranya.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan sehari sebelum reuni mengatakan kekhawatirannya akan muncul halangan dalam acara reuni. Padahal reuni keluarga akan menjadi kesempatan yang sangat emosional bagi mereka yang terpisahkan.
Hanya 100 keluarga terpilih yang boleh ikut bagian dalam reuni ini. Korea Utara pernah membatalkan reuni serupa pada 2010 lalu setelah Korea Selatan dianggap melakukan tindakan yang menentang. Ketika itu program reuni dihentikan setelah Korea Utara menembaki sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan.
Untuk menyelenggarakan reuni keluarga dua Korea ini, pemerintah Korea Selatan sudah diberikan arahan dan syarat agar tidak membicarakan isu politik.
Ada sekitar 72 ribu orang berada dalam daftar tunggu untuk bisa ikut dalam program reuni keluarga ini. Dan sebagian besar dari mereka sudah berusia di atas 80 tahun.
BBC | ROSALINA