Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogya Baru Kumpulkan 30 Ribu Karung Abu Kelud

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Suasana jalan Malioboro tertutup abu vulkanik gunung Kelud, Yogyakarta (14/2/2014). TEMPO/Suryo Wibowo
Suasana jalan Malioboro tertutup abu vulkanik gunung Kelud, Yogyakarta (14/2/2014). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta baru bisa mengumpulkan 30 ribu karung abu vulkanik. Padahal, sudah disebar sebanyak 100 ribu karung ke masyarakat untuk pembersihan abu vulkanik Gunung Kelud.

"Sementara baru ada 30 ribu an karung abu yang bisa dikumpulkan," kata Prasetyo Budi Laksono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis 20 Februari 2014.

Satu karung, kata dia, bisa berisi 50 kilogram abu vulkanik. Berat karung itu bervariasi karena ada yang penuh dan ada yang setengahnya saja. Abunya yang kering, juga ada yang basah.

Saat ini, karung-karung berisi abu Gunung Kelud itu ditumpuk di halaman parkir Gedung Olahraga Amongrogo, di samping kantor BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta di Jalan Kenari Yogyakarta.

Jumlah itu hanya sebagian kecil dari abu yang mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena banyak abu yang tidak diambil, dan ada juga yang dimanfaatkan oleh rumah tangga.

Prasetyo mengatakan, masyarakat yang menginginkan abu itu untuk dimanfaatkan sebagai urug atau lainnya, dipersilakan. Sebab, abu itu bisa dimanfaatkan untuk campuran bangunan. Untuk penggunaan sebagai pupuk, kata dia, masih perlu kajian. Sebab, kandungannya lebih banyak kalsium, silika dan bahan besi.

Setiap hari, sedikitnya sebanyak 60 truk mengangkut abu dari berbagai kota/kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasetyo mengatakan, bagi masyarakat yang tidak memanfaatkan abu dan sudah memasukkan dalam karung, bisa menempatkan dipinggir jalan untuk diambil petugas, relawan dan tim sapu bersih abu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak BPBD juga sudah membagi sebanyak 750 angkro atau alat angkut material 1 roda (disebut juga dengan nama celeng). Alat itu disebar ke semua kabupaten/kota. Kalau ada yang butuh bantuan, diminta menghubungi telepon 0274-8300700.

Pada masa tanggap darurat abu Kelud, BPBD telah mengeluarkan dana sebanyak Rp 1,942 miliar untuk penanggulangan dan berbagai kegiatan antisipasi bahaya abu Kelud.

Menurut Didiek Poerwadi, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Daerah Istimewa Yogyakarta, pengambilan abu dari lokasi-lokasi masyarakt dan fasilitas umum terus dilakukan. Sabtu-Minggu (22-23/2) akan dilakukan gerakan sapu bersih abu di tengah masyarakat. "Senin kita bisa promosikan Yogyakarta sudah bersih," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

BERITA LAINNYA
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil
KPK Dalami Airin sebagai Penikmat Korupsi Suami
Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?


Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Perubahan aktivitas Gunung Kelud yang teramati di danau kawahnya. PVMBG juga merekam perubahan itu dalam data seismik. Foto : Twitter
Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.


Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Warga menaiki sampan darurat saat banjir menggenangi Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, 5 Februari 2021. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Konto dan Gude tersebut mengakibatkan tujuh Dusun di empat Desa Kecamatan Bandar Kedungmulyo tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.


Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Para peserta wisata Bandung Offroad menunggu giliran melewati jalur menanjak, untuk menuju pos istirahat dan trek penyesalan Sukawana - Cikole. TEMPO /DWI RENJANI
Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.


Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri berada di kaki Gunung Kelud, Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar ini, menyediakan ratusan jenis anggrek dan kunjungan kebun yang luar biasa. TEMPO/Hari Tri Warsono
Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.


Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.


Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Dua wisatawan menyaksikan sisa letusan di kawasan Gunung Kelud yang gersang pada 16 Maret 2014. Gunung Kelud meletus pada 13 Febuari 2014. Arief Priyono/LightRocket via Getty Images
Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.


Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.


Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.


Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.