TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Eko Subekti mengatakan, meningkatnya populasi penduduk dan perkembangan perkotaan serta industri menimbulkan krisis air baku dibeberapa wilayah di Indonesia. Kondisi tersebut juga makin diperburuk dengan perubahan iklim.
"Di masa mendatang, konflik perebutan air baku tersebut semakin terbuka,"kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat 21 Februari 2014. Dia mengatakan dari 133 wilayah sungai di Indonesia, hanya 13 sungai yang mengalir di satu kabupaten, 51 sungai mengalir lintas kabupaten dan kota, 27 sungai mengalir lintas provinsi, 37 sungai strategis nasional dan lima sungai mengalir antar negara. (Baca juga : Air Sumur Warga Malang Tercemar Limbah)
Direktur Jenderal Cipta Karya, Imam S. Ernawi, mengatakan penggunaan sumber air baku berpotensi besar menimbulkan konfilk antarwilayah dan antarpengguna. Dia mengingatkan pemerintah kabupaten atau kota untuk menyusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), untuk memastikan kebutuhan air baku bagi pelayanan air minum di daerah masing-masing.
Menurut Imam, upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan membuka akses masyarakat seluas-luasnya terhadap air minum yang aman dan terlindungi menghadapi hambatan. Kapasitas daya dukung dan kualitas air baku di berbagai lokasi semakin menurun dan tidak semua kabupaten dan kota memiliki sumber air baku yang terjamin ketersediaannya. (Lihat juga :PDAM Hanya Bisa Layani 3,3 Persen Penduduk Jatim)
"Banyak isu strategis mengenai ketersediaan air baku bagi air minum, misalnya belum optimalnya upaya perlindungan dan pelestarian terhadap sumber air baku, perencanaan pengalokasian penggunaan air baku yang belum optimal, sehingga seringkali menimbulkan konflik kepentingan di tingkat pengguna," katanya. "Banyak pemerintah daerah dan penyelenggara sistem penyediaan air minum belum memiliki perencanaan tentang kebutuhan air baku untuk air minum."
Baca Juga:
Imam mengatakan salah satu cara menjaga ketersediaan air baku untuk air minum adalah menyiapkan Master Plan Air Baku sesuai RISPAM kabupaten, kota dan provinsi, serta meningkatkan ketersediaan air baku untuk air minum bagi daerah rawan air, pulau-pulau terluar, dan daerah pesisir. (Berita lain : September, Waduk Jatigede Mulai Dibangun)
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mochamad Hasan mengatakan program rencana pengamanan air minum adalah upaya pencegahan, perlindungan, dan pengendalian layanan air minum dari sumber air baku hingga ke rumah-rumah melalui pendekatan manajemen risiko. "Hal itu untuk menjamin tercapainya air minum yang memenuhi kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan," katanya.
ALI HIDAYAT
Terpopuler :
Jan Koum WhatsApp, dari Miskin Jadi Triliuner (1)
Lamar ke Facebook, Jan Koum WhatsApp Ditolak (3)
Kisah Jan Koum Mendongkrak WhatsApp (4)
Jan Koum WhatsApp, Tukang Sapu Jadi Triliuner (2)