TEMPO.CO, Jakarta - Periset lembaga survei Pusat Data Bersatu, Agus Herta S., mengatakan pasangan Megawati Soekarno Putri-Joko Widodo tak begitu laku di mata responden. Pasangan tersebut keok dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Mega-Jokowi hanya mampu meraup 8,1 persen. Elektabilitas keduanya di bawah Prabowo-Hatta," kata Agus saat merilis sigi lembaganya di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2014.
Menurut Agus, nasib Jokowi berubah 180 derajat ketika Gubernur DKI Jakarta itu dicalonkan sebagai presiden. Apalagi ketika Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden. "Jokowi-JK paling tinggi elektabilitasnya, 22,3 persen," kata Agus.
Ditaruh sebagai calon presiden, nama Jokowi kembali anjlok bila dipasangkan dengan putri Mega, Puan Maharani. Pasangan itu hanya meraup 4,9 persen, di bawah pasangan Dahlan Iskan-Chairul Tanjung.
"Responden melihat, pasangan ini terlalu muda dan sama-sama tak punya banyak pengalaman," kata salah satu pendiri PDB, Didik J. Rachbini. PDB sengaja memasukkan pasangan Jokowi-Puan karena mulai ada wacana PDIP punya skenario mengusung pasangan itu.
Dalam survei elektabilitas pasangan capres-cawapres itu, PDB menyusun nama pasangan sesuai dengan prediksi politik yang menyebutkan, hanya ada tiga pasangan capres-cawapres atau maksimal empat pasangan. Calon diperkirakan berasala dari PDIP dan koalisi, Golkar dan koalisi, Gerindra dan koalisi, serta partai tengah yang diprediksi akan diisi oleh Demokrat.
Berdasarkan simulasi itu, kata Agus, pasangan Jokowi-JK mempunyai elektabilitas tertinggi dengan 22,3 persen, disusul Prabowo-Hatta (10,2%), Mega-Jokowi (8,1 %), Jokowi-Hatta (6,8%), Dahlan Iskan-Chairul Tanjung ( 5,7%), Jokowi-Puan (4,9%), dan Aburizal Bakrie-Mahfud Md. (2,8%). Adapun 24,8 persen responden tak menjawab.
PDB mengatakan, survei mereka dilakukan sepanjang 7-10 Februari 2014. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak sistematis menggunakan buku petunjuk telepon residensial PT Telkom dan kemudian diwawancari via telepon. PDB mengklaim, margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
KHAIRUL ANAM