TEMPO.CO, Jayapura - Banjir yang disusul tanah longsor di beberapa tempat di dalam wilayah Kota Jayapura, Papua, Sabtu malam, 22 Februari 2014, tepatnya pukul 18.00-21.30 WIT, menyebabkan satu orang tewas, empat dilarikan ke rumah sakit, dan enam lainnya dikabarkan masih tertimbun tanah longsor.
Korban tewas akibat tanah longsor di APO-Kota Jayapura bernama Cristhin Yewen, perempuan berusia 16 tahun. Sedangkan empat orang yang kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura akibat tanah longsor di Jalan Perwakin, Dok V Atas, yakni Diana Kobeba (perempuan), Bastian Kobeba (laki-laki), Melky Nagapa (laki-laki), dan Malfred Kobeba (laki-laki).
"Masih ada enam orang yang diduga kuat korban longsor yang terjadi di Dok V Atas, Kota Jayapura, dan saat ini masih dalam pencarian tim evakuasi, gabungan TNI-Polri dan Basarnas," kata Wakil Kapolresta Jayapura Kompol Kiki Kurnia kepada wartawan di Kota Jayapura, Ahad, 23 Februari 2014.
Menurut Kiki, setelah mengevakuasi satu korban tewas akibat tanah longsor di wilayah APO-Kota Jayapura, tim evakuasi kini masih terus berfokus pada pencarian korban di wilayah Dok V Atas, Kota Jayapura. "Untuk rumah warga yang rusak akibat banjir dan longsor, masih sementara didata," katanya.
Akibat hujan selama empat jam yang mengguyur ibu kota Provinsi Papua itu, sejumlah titik digenangi air dan lumpur, antara lain di depan gedung Bank Papua di Jalan Ahmad Yani--yang merupakan jalan protokol yang didereti sejumlah ruko dan pusat perbelanjaan warga Kota Jayapura.
Banjir bercampur lumpur juga menggenangi Jalan Sam Ratulangi--lokasi gedung DPRD Papua--Kantor Pos Jayapura, kantor Telkomsel, kantor Polda Papua, Mall Jayapura, kantor Dinas Perhubungan, gelanggang olahraga Cenderawasih--kompleks perumahan penduduk di APO-Kota Jayapura, hingga jalan menuju kantor Gubernur Papua di Dok II Jayapura.
Adapun tanah longsor terdeteksi di beberapa titik, antara lain di wilayah APO Kelurahan Bayangkara, Dok V Atas, Kloofkamp, jembatan Dok VII, Dok V Yapis, belakang kantor Gubernur Papua, dan Jalan Nirwana. Bahkan, di Kloofkamp, satu rumah dikabarkan hanyut terbawa arus Kali Anafri yang meluap akibat hujan deras.
"Di dalam Kota Jayapura, semalam air setinggi pinggang orang dewasa. Bahkan di Jalan Sam Ratulangi di tengah kota, lumpur setinggi 75-85 sentimeter. Akibatnya, banyak kendaraan yang tak bisa lewat dari arah kota ke Abepura, sehingga macet total. Ini pertama kali terjadi di Kota Jayapura. Ini mungkin akibat penataan kota yang sembarangan," kata Indra, 32 tahun, salah satu warga Kota Jayapura, Ahad, 23 Februari 2014.
Sekadar untuk diketahui, Kota Jayapura mendapat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2013 karena dianggap berhasil meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan. Adapun yang terjadi pada Sabtu malam, 22 Februari 2014, di ibu kota Provinsi Papua--yang pada 7 Maret 2014 nanti akan merayakan hari ulang tahunnya ke-104--terlihat sangat kontras dengan Adipura yang pernah diterimanya.
CUNDING LEVI
Terpopuler:
Tolak Undangan, Risma Mengaku Bohongi Najwa Shihab
Alasan Brigjen Mangisi Punya 16 Pembantu
Istri Dituduh Sekap PRT, Jenderal Mangasi Minta Maaf ke Kapolri
Ani Yudhoyono Dapat Gelar 'Putri Berwajah Cina'