TEMPO.CO, Roma - Matteo Renzi dilantik sebagai Perdana Menteri Italia bersama kabinet baru yang berisi 16 menteri, Sabtu, 22 Februari 2014. Pelantikan perdana menteri termuda dalam sejarah Italia ini adalah langkah terbaru yang diharapkan akan membawa stabilitas politik yang sangat dibutuhkan negara ini.
Mantan Wali Kota Florence, yang memenangi kendali atas Partai Demokrat di pemilihan awal beberapa bulan yang lalu, menggulingkan sesama anggota partainya, Enrico Letta, dalam pemungutan suara partai pekan lalu.
Renzi, 39 tahun, dijuluki "il Rottomatore atau "Sang Pembongkar" karena gaya garangnya dalam berpolitik.
Seusai upacara pelantikan di Istana Presiden, ia menuju kantor Perdana Menteri Italia, Palazzo Chigi, untuk mengadakan rapat kabinet pertamanya. Deretan nama pemerintah baru Renzi sudah diterbitkan dalam di situsnya, Jumat, 21 Februari 2014.
Menteri Keuangan Italia yang baru adalah Pier Carlo Padoan, yang saat ini merupakan wakil sekretaris jenderal dan kepala ekonom Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Sedangkan Menteri Dalam Negeri Italia adalah Angelino Alfano, dari partai Nouvo Centro Destra.
Setengah menteri Renzi adalah perempuan, proporsi terbesar dalam sejarah politik Italia. Sebagian besar menteri itu berusia muda menurut standar Italia, dengan usia rata-rata 48 tahun. Renzi diharapkan menguraikan kebijakan barunya di Senat Italia, Senin, 24 Februari 2014.
Renzi menggantikan Enrico Letta, yang menjadi perdana menteri kurang dari satu tahun. Dia dilantik pada bulan April 2013 menjadi kepala pemerintah koalisi yang dibentuk setelah tidak adanya kepastian selama berbulan-bulan seusai pemilihan umum. Namun dia dipaksa meninggalkan jabatannya pekan lalu di tengah frustrasi atas lambatnya reformasi yang dilakukannya terhadap Italia.
Italia, yang kekuatan ekonominya terbesar ketiga di zona Eropa, dilanda kekacauan politik dalam beberapa tahun terakhir. Pemilu terakhir untuk menghasilkan pemimpin digelar tahun 2008, ketika Silvio Berlusconi menjadi perdana menteri untuk ketiga kalinya. Sejak itu, semua pemimpin Italia dipilih melalui proses penunjukkan.
Berlusconi, miliarder yang telah mendominasi politik Italia selama dua dekade, mengundurkan diri pada akhir 2011 setelah mendapat tekanan karena krisis ekonomi melanda Italia. Dia kemudian didepak oleh Parlemen setelah dihukum bersalah atas penipuan pajak dan tidak kembali dapat mencalonkan diri untuk jabatan ini.
CNN | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Demonstran Ukraina Kuasai Istana Kepresidenan
Militan Mesir di Sinai Incar Wisatawan
Demonstran Ukraina Tuntut Presiden Mundur
Bos Kartel Narkoba Sinaloa Meksiko Ditangkap
DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan Suriah