TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan menilai pemberlakukan aturan jam malam di tempat-tempat hiburan di Kota Bandung berlebihan, Senin, 24 Februari 2014. Pengamat kepolisian dari Universitas Padjadjaran, Muradi, mengatakan aturan jam malam di Bandung melanggar aturan daerah. “Jam 12 malam selesai hiburan malam, aturan dari mana? Memangnya Jawa Barat memakai hukum syariah?” ujarnya kemarin, karena itu ia meminta supaya aturan jam malam itu dicabut.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan akan mendesak kepolisian agar memperlonggar pemberlakuan jam malam di kotanya. Ridwan mengatakan akan mengembalikan jam operasional hiburan malam, dari pukul 24.00 ke batasnya semula, yakni pukul 03.00. “Malam ini (kemarin) saya segera mengadakan pertemuan dengan pihak kepolisian untuk menenangkan suasana,” ujar Ridwan usai membesuk korban pemukulan oleh polisi di Café Camden Bar and Lounge di Jalan Trunojoyo di kawasan Dago Bandung, Minggu dinihari lalu.
Sebelumnya, Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal M. Iriawan memberlakukan jam malam pukul 24.00. Aturan sepihak itu diberlakukan setelah peristiwa pembacokan Kepala Polsek Astana Anyar, Bandung, Komisaris Sutorih, saat melerai perkelahian di tempat hiburan di Jalan Sudirman, Bandung, 5 Januari lalu.
Minggu kemarin aturan itu memantik kerusuhan dan pemukulan sejumlah pengunjung oleh polisi di Café Camden Bar and Lounge. Regi, salah satu korban pemukulan di Camden Bar, menyebut adanya polisi tanpa seragam yang semena-mena memukul dan menodongkan sepucuk pistol. Namun Kepala Kepolisian Sektor Bandung Wetan Komisaris Herryanto membantah. Menurut dia, polisi justru datang ke Camden untuk melerai perkelahian di kafe itu. “Kami tengah melintas di depan lokasi, lalu melihat ada perkelahian antara sesama pengunjung di halaman kafe," tutur Herryanto.
PERSIANA GALIH | ERICK P. HARDI | ANWAR SISWADI
Berita Lain
Tiga Kali Imbang, Timnas U-19 Bantah Mulai Jenuh
Metafisika di Timnas U-19, Begini Penggunaannya
Transformasi Risma, dari Teknokrat ke Aktor Politik
Langkah Politik Wali Kota Risma Dinilai Blunder
4 Kali Mau Mundur, Risma Dinilai Tak Pede Jadi Pemimpin