TEMPO.CO, Bima - Kepala Kepolisian Resor Bima Ajun Komisaris Besar I.G.P.G. Ekawana mengatakan pihaknya akan menelusuri asal-usul senjata api yang digunakan Syarifudin, seorang pengusaha warga Desa Renda, Kecamatan Belo Selatan, Bima. Syarifudin dikabarkan memamerkan senjata api serbu mirip jenis SS1 saat acara hiburan, Minggu malam, 23 Februari 2014.
Ekawana memastikan penyelidikan kasus ini tak akan mempertimbangkan latar belakang pemilik senjata api. Hari ini, penyidik Polres Bima akan segera memeriksa Syarifudin dan sejumlah saksi lainnya. "Penyelidikan kasus ini terus berjalan," katanya saat ditemui di kantornya, Senin, 24 Februari 2014. (Baca juga: Pamer Senjata Api Serbu SS1, Pengusaha Ditangkap)
Saat ini, menurut Ekawana, penyidik sudah memeriksa saksi dari warga. Penyidik masih memerlukan kesaksian satu orang lagi, yaitu seorang warga yang diancam. Warga tersebut dikabarkan pingsan akibat melihat senjata api yang dipamerkan Syarifudin.
Jadwal pemeriksaan terhadap tersangka akan dilakukan hari ini. Setelah itu, polisi akan memeriksa saksi dari warga.
Menurut sejumlah saksi, senjata yang digunakan bukan jenis senjata organik yang biasa digunakan polisi dan TNI. "Kalau yang biasa digunakan polisi jenis SS1, kalau ini bukan senjata organik hanya magasin milik M16," kata Yudran, warga sekitar, saat ditemui di Ruang Reskrim, Senin.
Kepada penyidik, Syarifudin mengaku membeli senjata tersebut dari seorang temannya. "Senjata ini saya beli beserta pelurunya," katanya.
AKHYAR M NUR
Berita lain:
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi