Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Data Korban Tewas, BPBD Papua Koreksi Data BNPB

image-gnews
Ilustrasi. thepoliticalcarnival.net
Ilustrasi. thepoliticalcarnival.net
Iklan

TEMPO.COJayapura - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Didi Priyatno, mengatakan hingga kini hanya enam orang yang meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura. Pernyataan ini merupakan koreksi atas data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sebelumnya menyebutkan jumlah korban meninggal berjumlah sebelas orang.

“Di hari pertama ada lima korban jiwa dan di hari kedua ini, tim evakuasi kembali temukan satu korban jiwa bernama Alfredo Kobeba, 25 tahun, laki-laki, warga di Jalan Perwakilan Dok V Atas. Sehingga jumlahnya kini ada enam korban jiwa,” katanya, Senin, 24 Februari 2014. “Data sebelumnya tak benar."

Sebelumnya, korban  yangmeninggal akibat tanah longsor di dua tempat, yakni di wilayah APO, Kelurahan Bayangkara, Distrik Jayapura Utara, dan Dok V Atas, Kelurahan Trikora, Distrik Jayapura Utara, berjumlah lima orang. Kelima korban itu yakni Kristin Yewen alias Titin, perempuan, 17 tahun; Elias Sohilait, laki-laki, 28 tahun; Christina Umpenawany, perempuan, 38 tahun; Dessy Nauw, perempuan, 24 tahun; dan Melki Nagapa, laki-laki, 25 tahun.

Korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Dok II Jayapura berjumlah empat, yakni Deky Bonay, laki-laki, 22 tahun; Ferdiana Kobepa, perempuan, 22 tahun; Bastian Kobepa, laki-laki, 17 tahun; dan Fery Gobay, perempuan, 22 tahun.

Korban yang belum ditemukan dan diduga kuat masih tertimbun material longsor berjumlah tiga, yakni: Nela Kobepa, perempuan; Alexandro Kobepa, laki-laki; dan Ronaldo Kobepa, laki-laki. Ketiganya tinggal di Jalan Perwakin, Dok V Atas, Kelurahan Trikora, Distrik Jayapura Utara.

Bencana banjir yang disusul tanah longsor di beberapa titik di Kota Jayapura ini juga membuat beberapa rumah rusak atau hilang tersapu banjir. “Kami belum bisa hitung kerugiannya. Tapi laporan sementara yang masuk rumah, di Dok V Atas ada dua rumah, dan di APO satu rumah," katanya.

Dari data yang dihimpun di lapangan, sejumlah jalan protokol di Kota Jayapura, seperti Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Ahmad Yani, yang sebelumnya dipenuhi lumpur dan sisa material seperti patahan kayu serta sampah plastik rumah tangga akibat banjir Sabtu malam, 22 Februari 2014, selesai dibersihkan pada Senin sore, 24 Februari 2014.

Seusai banjir dan tanah longsor ini, sejumlah warga Kota Jayapura mulai kekurangan air bersih. “Kami sekarang susah mendapatkan air bersih untuk minum, sebab air dari pipa PDAM sudah tak mengalir. Ini mungkin karena pipa putus akibat banjir kemarin,” kata Alex, 26 tahun, warga Kloofkamp, Kota Jayapura, Senin, 24 Februari 2014. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat bencana ini, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura, Abdul Petonengan, mengklaim pihaknya merugi sekitar Rp 610 juta. “Sebab ada dua sumber air yang rusak. Di daerah Polimak tertimbun pasir dan lumpur dan di belakang Bank BRI Kloofkamp juga rusak. Juga ada 10-25 intake air ikut rusak, termasuk beberapa pipa yang patah,” katanya. 

CUNDING LEVI

Berita Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam
Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi
Persebaya Akan Tarungi Timnas U-19
Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.