TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Political Communication Institute menempatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai salah satu calon pesaing Joko Widodo dalam pemilihan presiden. Lalu apa reaksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan jika Risma dilamar sebagai calon wakil presiden?
"Dia masih tetap atau tidak (sebagai wali kota), sebaiknya kulonuwun," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 24 Februari 2014. Dia mengingatkan, saat maju bertarung sebagai wali kota, Risma meminta izin. "Kok, kalau pisah tidak kulonuwun," kata Puan. (baca juga: Puan minta Risma tak curhat ke mana-mana)
Puan mengingatkan bahwa Risma bertarung di Kota Surabaya melalui kursi partainya. Dia meminta Risma menjaga ambisi, tidak memperkeruh suasana dengan curhat ke sana kemari. "Buktikan saja pada 9 April siapa yang maju," katanya.
Putri Megawati Soekarnoputri ini mengingatkan tahun ini merupakan tahun politik. Puan sendiri mempertanyakan kesediaan Risma dipinang menjadi calon wakil presiden. Puan bersyukur jika kader partainya dianggap mumpuni lalu dibajak oleh partai lain. Puan menyerahkan sepenuhnya pilihan itu kepada setiap kader. "Cocoknya di mana dan mau ke mana," ujar Puan.
Sebelumnya survei Political Communication Institute awal Februari lalu menyebut Risma sebagai tokoh alternatif terkuat mengungguli Jokowi. Risma mengungguli sejumlah tokoh lain, seperti Priyo Budi Santoso, Yusril Ihza Mahendra, hingga Hary Tanoesoedibjo.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam
Mahfud Md Anggap Pemerintahan SBY Gagal
Persebaya Akan Tarungi Timnas U-19
Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi
Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu