TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan bus tingkat City Tour Jakarta bisa dinikmati semua orang secara gratis. “Siapa saja boleh naik,” kata Arie, kepada Tempo, Sabtu lalu.
Hanya, kapasitas angkutnya terbatas karena bus itu hanya bisa menampung 60 penumpang duduk tanpa ada yang boleh berdiri. Bus tersebut juga cuma berhenti di halte-halte yang tersedia. Bus milik Dinas Pariwisata yang baru berjumlah lima armada itu beroperasi pada pukul 09.00-19.00 WIB setiap hari dengan rute Pasar Baru-Bundaran Hotel Indonesia.
Bus tingkat ini memiliki segmentasi berbeda dengan bus umum lainnya karena ditujukan untuk pariwisata dan tidak berhenti di sembarang tempat.
Setiap bus bakal didampingi pemandu wisata. Menurut Arie, Dinas Pariwisata membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi pemandu wisata di dalam bus tersebut. Bahkan, mahasiswa dan pekerja lepas bisa melamar kerja di sini. Para pekerja bakal berstatus honorer. "Yang penting memiliki lisensi sebagai pemandu wisata," kata dia.
Pengelolaan pemandu wisata ini bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia dan Komunitas Historia untuk melatih para pemandu wisata.
Sementara itu, untuk menjamin agar bus tingkat asal Cina ini tidak mudah rusak, kata Arie, perawatannya diserahkan kepada pihak swasta, yaitu PT Putriasari Utama Sari selaku pemenang tender. PT Putriasari memenangi tender pembelian bus ini dengan harga Rp 15,207 miliar. "Pengawasan sejak bus turun dari Cina di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Arie.
Sejak tiba di pelabuhan pada 13 Januari lalu, bus-bus tersebut telah menjalani berbagai rangkaian pemeriksaan hingga uji coba. Seluruh armada dikandangkan di pool Transjakarta Cawang, Jakarta Timur. Arie menambahkan, bus itu diperiksa setiap hari oleh teknisi, yang merupakan bagian dari garansi purnajual pemenang tender. Dinas Perhubungan juga melakukan pengawasan. "Jaminan servis berkalanya setiap 5.000 kilometer," ujar Arie. "Mereka sudah jamin bus tidak ada masalah."
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap keberadaan bus tingkat pariwisata akan meningkatkan angka kunjungan turis domestik dan mancanegara ke Ibu Kota, sehingga bisa menambah pendapatan daerah. "Ada fasilitas gratis yang wisatawan siapa pun boleh naik. Jadi bisa ada nilai lebih," tutur Jokowi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menyambut positif hadirnya bus tingkat pariwisata di Jakarta. Ketua PHRI Wiryanti Sukamdani membandingkannya dengan bus-bus serupa di luar negeri, misalnya di Singapura, yang juga dimanfaatkan para wisatawan untuk berkeliling kota. “Pasti akan kami masukkan direktori dan promosi ke tamu," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA | SYAILENDRA | ANGGRITA DESYANI