Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jerman Siapkan Opsi Kontraspionase Hadapi AS

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (AP Photo/dpa, Michael Kappeler)
Presiden Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (AP Photo/dpa, Michael Kappeler)
Iklan

TEMPO.CO , Berlin: Seorang wartawan perempuan dari majalah satire ingin tahu apakah Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyukai makanan ringan keju. Alangkah terkejutnya sang wartawan mendengar jawaban Maiziere. "Pertanyaan seperti itu lebih tepat untuk acara televisi sarapan daripada di sini," kata sang menteri.

Ini adalah kunjungan pertama de Maiziere sebagai menteri dalam negeri ke Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi (Federal Office for the Protection of the Constitution), badan intelijen domestik Jerman. Hari itu, Maiziere tidak berminat untuk diajak bercanda.

Ia memilih untuk fokus pada soal mendasar, seperti yang disampaikannya dua pekan sebelumnya, di mana kontraspionase akan berada di bagian teratas dari daftar itu. Sikap ini terkait dengan aksi mata-mata yang dilakukan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), terhadap kanselir Angela Merkel. 

Masalah ini, kata dia, ini tidak boleh dianggap remeh. Soal siapa yang melakukan aksi mata-mata itu adalah soal sekunder. Dengan kata lain, menurut majalah Spiegel edisi 18 Februari 2014, Jerman bermaksud untuk mempertahankan diri terhadap semua aksi spionase di masa mendatang, bahkan termasuk yang dilakukan oleh sekutunya.

Jauh dari mata publik, pemerintah Jerman bergerak menuju pelaksanaan rencana untuk mengubah fokus badan mata-matanya terhadap negara-negara sekutu seperti Amerika Serikat, dan menempatkan negara yang berstatus sekutu itu pada tingkat yang sama seperti Cina, Rusia, dan Korea Utara.

Sikap keras kepala Amerika, yang hanya menjawab beberapa pertanyaan cukup relevan dari Jerman terkait skandal pemata-mataan oleh NSA, telah membuat marah pemerintah baru Jerman, yang terdiri dari partai konservatif Merkel dan Partai kiri-tengah Demokrat Sosial (SPD). 

Sekarang, tekanan meningkat terhadap pemerintahan baru untuk menemukan jawaban sendiri atas pertanyaan-pertanyaan yang diabaikan Washington. "Mereka seperti koboi yang hanya mengerti bahasa Wild West," kata seorang sumber di dalam partai Merkel, mengacu pada sikap keras kepala Amerika.

Dua instansi pemerintah yang sepertinya akan dipercaya memegang kendali untuk mengembalikan kehormatan yang telah hilang setelah ada kabar bahwa AS memata-matai Jerman adalah Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi dan Kantor Kejaksaan Federal.

Sikap tegas De Maiziere pertama kali terlihat jelas dalam Konferensi Keamanan di Munich, awal bulan ini. Selama diskusi panel, ia mengangkat masalah ini saat sama Ketua Komite Intelijen DPR AS Mike Rogers dan menyebut pengumpulan data oleh NSA itu "tak terbatas". Dia mengatakan, dia bahkan tidak bisa mengatakan seberapa buruk kerusakan politik karena masalah itu karena masih kurangnya informasi penting yang dimilikinya.

Memang, dalam banyak isu-isu penting, pemerintah Jerman masih seperti buta saat Juni 2013 lalu whistleblower Edward Snowden pertama kali berbicara kepada publik tentang upaya NSA untuk memata-matai Eropa dan bagian lain dari dunia. Snowden adalah eks analis NSA.

Menanggapi adanya tuduhan dari dokumen-dokumen yang bocor soal NSA menyadapa Merkel, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kehakiman Jerman mengirim daftar pertanyaan ekstensif ke Amerika Serikat. Setelah berbulan-bulan menunggu, Washington tidak memberikan jawaban yang memuaskan.

Sejumlah delegasi tingkat tinggi Jerman telah melakukan perjalanan ke Washington untuk misi pencari fakta soal aksi penyadapan itu, tetapi mereka juga kembali --sebagian besar- dengan tangan kosong.

Amerika memang memberikan sekitar 1.000 halaman dokumen yang sudah dicabut kerahasiaannya musim gugur ini, tetapi dasarnya berisi soal prosedur dan peraturan. Selebihnya dihitamkan dan informasinya tak relevan. 

Sebuah dokumen yang disebut sebagai "paket Jerman", yang berisi semua data yang disalin oleh Snowden berkaitan dengan aksi spionase terhadap Jerman, dijanjikan untuk diberikan. Tapi rencana itu tak terwujud. Dan tidak ada kemajuan apapun yang berhasil dicapai tentang "no-spy agreement". Ini adalah tawaran yang diajukan Jerman kepada AS. 

AS sepertinya memberi sinyal tak setuju. Pekan lalu, Presiden AS Barack Obama sendiri menolak segala bentuk perjanjian semacam itu. "Tidak ada negara di mana kami memiliki perjanjian no-spy agrement," kata Obama dalam konferensi pers saat kunjungan Presiden Perancis François Hollande. 

Amerika sepertinya tak akan bergeser dari posisi itu. Sumber yang dekat dengan Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan, Amerika ingin kolega Eropanya ini bergerak maju dari soal skandal mata-mata. "Mari beralih dari halaman itu," kata Kerry dalam pertemuan pribadi dengan Merkel dan Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier.

Partai Sosial Demokrat semakin jengkel oleh sikap tak mau tahu Amerika atas seberapa sensitif bagi Jerman soal aksi spionase NSA ini. Kata Dietmar Nietan, anggota parlemen Jerman, ketidaksepahaman dua negara soal Irak masih kalah merusak dalam hubungan dua negara dibanding soal spionase NSA ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .


Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Melawan Neo-Nazi Sendirian
Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.


Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)
Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Presiden Joko Widodo disambut oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman utara, 7 Juli 2017. Sejumlah pejabat yang turut serta dalam rombongan Presiden di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Ka
Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.


Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.


Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Kanselir Jerman, Adolf Hitler, memberi hormat khas Nazi dalam acara partainya di depan gereja di Nuremberg, Jerman, 1934. Salam hormat khas Hitler ini dilarang di sejumlah negara terkait kekejaman dan aksi genosida yang pernah dilakukan Nazi. Mondadori Portfolio via Getty Images
Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.


Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen
Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.


Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Seyran Ates, pendiri masjid liberal pertama di Jerman, Ibn-Rushd-Goethe-berkhotbah dalam pembukaan masjidnya tersebut di Berlin, Jerman, 16 Juni 2017. Dalam membangun masjidnya tersebut di dalam gereja, Ates memperbolehkan semua golongan dan kalangan umat seperti Sunni, Syiah, homoseksual, dll, untuk beribadah bersama. AP Photo
Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.