TEMPO.CO, Surakarta - Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melarang calon legislatornya pergi ke luar kota hingga pemilihan umum mendatang. Larangan itu juga berlaku untuk para calon inkumben.
Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan semua calon legislator harus selalu ada di tengah masyarakat pemilih. "Mereka harus bekerja keras memenangkan dirinya maupun partai," katanya, Senin, 24 Februari 2014.
Rudyatmo mengibaratkan para calon legislator itu sebagai pengantin yang akan menghadapi sebuah pesta besar. Mereka harus dipingit hingga pesta usai. "Justru tidak etis jika pengantinnya malah jalan-jalan ke luar kota," katanya.
Larangan berlaku pula bagi para legislator dari PDIP yang mencalonkan kembali dalam pemilihan umum mendatang. Mereka diminta untuk menunda agenda ke luar kota, termasuk tugas kedinasan. "Agenda kunjungan kerja ke luar daerah harus ditunda hingga pemilihan umum," katanya.
Meski demikian, pihaknya masih mengizinkan kepada para legislator pergi ke luar kota untuk menjalankan tugas-tugas penting, misalnya konsultasi ke Jakarta dalam kaitannya dengan pembahasan rancangan peraturan daerah. "Tentunya pekerjaan seperti itu jauh lebih penting dari kunjungan kerja," kata Rudyatmo.
Menurut Rudyatmo, dalam pemilihan umum kali ini, partainya tidak akan menggelar kampanye berupa rapat terbuka. Dia berharap para kader dan calon legislator terjun langsung ke masyarakat untuk mempertahankan predikat Kota Surakarta sebagai kandang banteng.
Salah satu calon legislator yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Surakarta, Y.F. Sukasno, mengaku tidak keberatan dengan aturan itu. "Saya rasa aturan itu tidak mengganggu kerja kami sebagai legislator," katanya. Justri larangan itu telah disosialisasikan kepada semua anggota Fraksi PDIP.
Dia mengakui PDIP memasang target cukup besar dalam pemilihan umum mendatang. "Kami targetkan PDIP mampu merebut 23 kursi," katanya. Saat ini partai moncong putih itu telah mengusai 15 kursi di DPRD Surakarta.
Target perolehan kursi memang sengaja dinaikkan lantaran jumlah kursi di DPRD Surakarta bertambah. "Saat ini jumlahnya hanya 40 kursi," katanya. Sedangkan pada pemilihan umum mendatang, ada 45 kursi yang diperebutkan.
AHMAD RAFIQ