TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sugeng Priyono memastikan lahan milik perusahaan yang disewa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi aman. Sebab, lahan tersebut dikelilingi oleh tembok tinggi dan hanya memiliki satu akses masuk yang dilarang dimasuki oleh masyarakat.
"Lahan itu bagian dari gudang tempat menyimpan suku cadang kereta api. Karena merupakan gudang tentu rentan tindak pidana pencurian sehingga dibangun dengan tembok disekelilingnya," kata Sugeng saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Februari 2014.
Komisi Antirasuah, kata dia, kebetulan mencari tempat yang luas namun juga steril. Lahan tersebut nantinya akan digunakan KPK untuk menyimpan barang-barang yang disita untuk barang bukti. "Ini kan barang-barang yang bernilai tinggi, KPK membutuhkan lahan untuk menyimpang agar tidak rusak, tidak berubah bentuk, dan berkurang nilainya," ujarnya.
Sugeng mengatakan, gudang tersebut memang dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan persediaan kebutuhan kereta api. Namun, sejak fungsinya dipindahkan ke gudang di Bandung, gudang yang terletak di Jalang Dr. Saharjo 1 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan itu saat ini sudah tak digunakan.
Dalam penggunaan oleh KPK nantinya, bukan pihak KAI yang bertanggung jawab atas keamanan. Menurut Sugeng, nanti dari pihak KPK juga akan menyediakan petugas khusus. "KPK sendiri yang menjaga barang-barangnya," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK akan menyewa lahan untuk menyimpan mobil-mobil sitaan para tersangka korupsi. Beberapa di antaranya adalah puluhan mobil milik adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana yang biasa dipanggil Wawan.
Sejak 27 Januari 2014, KPK mulai menyita mobil-mobil terkait Wawan. Jumlahnya mencapai 37 unit dengan beragam jenis, di antaranya mobil sport Nissan GTR Putih B-888-GAW, Toyota Land Cruiser hitam B-888-TCW, dan Lexus B-888-ARD. Ada juga Ferrari merah B-888-GIF, Lamborghini Aventador putih B-888-WAN, Rolls-Royce hitam, dan Bentley hitam.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Langkah Politik Wali Kota Risma Dinilai Blunder
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam