TEMPO.CO, Jakarta - Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, diduga melakukan penyiksaan, penyekapan, dan eksploitasi anak yang diasuhnya. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mengatakan, telah mengetahui adanya dugaan eksploitasi anak itu pada 11 Februari 2014 lalu.
"Pada 11 Februari itu ada masyarakat yang melapor adanya penelantaran anak-anak panti," kata Arist di kantornya, Senin, 24 Februari 2014.(Baca: Panti Asuhan Samuel Dilaporkan ke Polisi)
Laporan itu, kata Arist, menyatakan bahwa anak-anak panti itu meminta-minta kepada warga sekitar. "Mereka minta makanan dan ada juga yang di pinggir jalan, ini kan namanya sudah mengeksploitasi anak dan menelantarkan," ujarnya.
Suatu ketika, Arist melanjutkan, Panti Asuhan Samuel itu didatangi oleh seorang menteri negara untuk memberikan sumbangan. "Tapi malamnya anak-anak kembali meminta-minta, padahal siangnya menteri kasih bantuan. Ini kan aneh," kata Arist.(Baca: Polisi Temukan 2 Bayi Sakit di Panti Asuhan Samuel).
Menurut Arist, mendapati laporan itu, Komnas Anak langsung melakukan investigasi pada 15 Februari 2014. Namun, saat itu dia malah mendapati laporan seorang balita di panti itu yang masih berusia 3 bulan, berinisial C, meninggal. "Dari situ dugaan kuat mengarah ke penelantaran, karena prosesi pemakamannya terkesan tertutup," ujarnya.
Namun, Arist belum dapat memastikan balita itu meninggal akibat tindak penganiayaan atau tidak. "Ada indikasi tindak pindana atau tidak, kami belum sampai ke sana. Yang pasti ada atau tidak ada tindak pidana, kami harus selamatkan anak-anak ini dulu," kata dia. (Baca: Anak Panti Asuhan Samuel Tidur di Kandang Anjing).
Saat ini, Komnas Anak telah mengevakuasi 12 dari 32 anak-anak di Panti Asuhan Samuel. Dua belas anak-anak itu terdiri dari 11 balita dan satu anak beranjak remaja. "Malam ini juga kami langsung titipkan anak-anak itu di tempat yang aman dengan bekerja sama Kementerian Sosial," kata Arist. "Secara psikologis mereka butuh pendampingan dan ketenangan."
AFRILIA SURYANIS
Terpopuler:
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi