TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan peran sektor perhubungan laut dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) pada 2015. “Pelabuhan tidak dilihat sebagai infrastruktur tunggal, tapi bagian dari satu pola menyeluruh untuk pengiriman logistik,” kata Bambang ketika ditemui setelah membuka rapat kerja Direktorat Jenderal Kelautan di kantor Kementerian Perhubungan, Selasa, 25 Februari 2014. (Baca juga : Boediono: Beberapa Proyek Infrastruktur Beroperasi)
Menurut dia, akan ada pembangunan infrastruktur pelabuhan yang lebih memadai. Di antaranya: pembangunan saluran-saluran baru di pelabuhan, termasuk memanfaatkan waterway atau moda angkutan sungai. Untuk menyambut transaksi pasar bebas di kawasan ASEAN itu, Bambang mengimbau para pelaku usaha agar turut menyiapkan diri. Karena itu ia memastikan infrastruktur pelabuhan akan dipersiapkan dengan baik untuk mendukung kegiatan ekonomi, terutama pengiriman logistik.
“Yang paling penting adalah manajemen kita bersama untuk mewujudkan sistem transportasi logistik yang efisien sehingga nanti 2015 kita memiliki daya saing dan menjadi pemain yang andal,” katanya. (Lihat juga : Infrastruktur Tak Siap, Indonesia Kalah Bersaing)
ASEAN Economic Community adalah kerja sama ekonomi antarnegara di Asia Tenggara. Cetak biru ASEAN Economic Comunity disepakati dalam Konferensi Asean ke-13 pada 2007 lalu. Kerja sama AEC ini meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengakuan kualifikasi SDM profesional, dan penguatan infrastruktur dalam konektivitas komunikasi ataupun transportasi. (Berita lain : Tujuh Tuntutan Pengusaha untuk Presiden Baru)
Saat AEC diberlakukan pada 2015, akan tercipta pasar bebas dan peluang berinvestasi yang lebih besar di Asia Tenggara.
NURUL MAHMUDAH
Terpopuler :
Dahsyat, Rupiah Capai Posisi Tertinggi Tahun Ini
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Ekspor Mineral, Indonesia Hadapai Gugatan Jepang