TEMPO.CO, Jakarta - Laju rupiah yang terus menguat diprediksi membawa pengaruh positif yang akan membuat pergerakan bursa saham dalam negeri berbalik arah pada hari ini.
Di tengah kondisi minim sentimen, kenaikan rupiah hingga mencapai level Rp 11.600 per dolar AS, diyakini mendorong pelaku pasar tetap untuk terus mengakumulasi saham. Pagi ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun dibuka menguat pada level 4.628,19.
Analis PT. Samuel Sekuritas, Adrianus Bias mengatakan penguatan rupiah secara signifikan memberi dukungan bagi indeks untuk kembali bergerak positif. Penguatan tersebut diyakininya, akan semakin membangun ekspektasi peningkatan kinerja emiten di lantai bursa. “IHSG akan menguat, seiring dengan kenaikan nilai tukar rupiah,” kata dia, Rabu 25 Februari 2014.
Semalam, perdagangan bursa saham Amerika Serikat (AS) juga ditutup menguat. Indeks Dow Jones diketahui menguat sebesar 0,64 persen dan S&P 500 juga bergerak naik 0,62 persen. Tentu saja, kenaikan kedua bursa saham AS tersebut menjadi sinyal positif bagi bursa saham regional, termasuk IHSG.
Meski demikian, pada pukul 09.45 WIB, indeks tampak terkoreksi tipis 2 poin (0,05 persen) ke level 4.621,32. Sementara itu, Nikkei 225 terus menguat sebanyak 1,25 persen dan Hangseng bergerak naik 0,26 persen.
MEGEL JEKSON
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Langkah Politik Wali Kota Risma Dinilai Blunder
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam