TEMPO.CO, Surabaya - Sekretaris Umum PSSI Jawa Timur Amir Burhannudin mengecam keras tindakan suporter yang menyalakan kembang api ataupun flare di Gelora Bung Tomo, Surabaya, dalam laga tim nasional U-19 melawan Persebaya U-21, Senin malam, 24 Februari 2014. "Kami sangat tidak sepakat dengan itu," kata Amir kepada Tempo, Selasa petang, 25 Februari 2014.
Amir yakin suporter mengetahui larangan menyalakan kembang api di stadion. "Aturan dalam kompetisi Liga Super Indonesia melarang keras," katanya.
Kendati laga uji coba di Gelora Bung Tomo bukan bagian dari liga, PSSI tetap berang atas pembakaran flare di tribun stadion yang merupakan kandang Persebaya itu. "Kami mengecam," kata Amir.
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), kata dia, memiliki aturan tegas soal insiden kembang api di dalam stadion. "Dalam kompetisi, bisa dikenai denda Rp 50 juta," kata Amir. Dia juga mengatakan PSSI Jawa Timur telah membayar mahal untuk pengamanan pertandingan tersebut dan menyesalkan lolosnya pembawa flare dari pemeriksaan.
Namun Amir tidak bisa menyalahkan siapa pun. "Ini menjadi tanggung jawab kami bersama," katanya. Dia hanya berharap kejadian tersebut tidak terulang dalam kompetisi PSSI.
Timnas U-19 juga mengeluhkan gangguan tersebut. Pelatih Indra Sjafri menyatakan konsentrasi pemainnya terganggu. Apalagi, kembang api merah dari tribun selatan, timur, dan utara itu membuat asap memenuhi lapangan dan memaksa wasit Prasetyo Hadi empat kali menghentikan laga. Pertandingan itu dimenangi timnas U-19 dengan skor 4-2. Lihat hasil dan jadwal timnas U-19 di sini.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca Juga:
Liga Indonesia | Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Lain:
Pesan Wali Kota Risma untuk Evan Dimas
Timnas U-19 Kalah Bola Atas, Apa Kata Indra Sjafri?
Striker AC Milan Kena Kasus Tabrak Lari