TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona telah membayar 13,5 juta euro atau Rp 216 miliar kepada kantor pajak Spanyol, bukan 9,1 juta euro (Rp 145,5 miliar) seperti yang sebelumnya mereka rencanakan. Los Azulgrana meningkatkan nilai bayaran ini sebagai biaya pencegahan untuk menutupi kemungkinan mereka dinyatakan bersalah atas dakwaan penggelapan pajak lantaran tak membayar pajak 25% dari semua biaya transfer Neymar.
Dewan direksi Barcelona menggelar pertemuan, Minggu (23/2), dan secara aklamasi mencapai kesepakatan sebagai berikut ini:
1. Membantah bahwa klub tersebut telah melakukan penyelewengan pajak dalam kaitannya dengan kewajiban yang menjadi bagian dari perekrutan pemain itu.
2. Terus bekerja sama dengan pengadilan untuk mengklarifikasi hal-hal yang tengah diinvestigasi.
3. Hadir dalam persidangan yang saat ini tengah berlangsung untuk membela klub itu dan para anggotanya.
4. Menegaskan bahwa FC Barcelona selalu memenuhi kewajiban pajak dalam hal waktu maupun bentuk pembayarannya, dan selalu bekerja sama dengan pihak otoritas pajak Spanyol.
5. Menggaris bawahi keyakin bahwa, dalam kaitannya dengan perekrutan pemain asal Brasil itu, pihak klub telah memenuhi kewajiban pajak mereka.
6. Untuk menutupi kemungkinan utang pajak yang muncul dari transfer ini, FC Barcelona telah memutuskan untuk melakukan pembayaran pajak di muka secara sukarela. Pembayaran suka real ini bernilai total 13.550.830,56 euro.
7. Pembayaran sukarela, yang diberikan pada waktu yang tepat dan mengikuti prosedur yang benar, ini dilakukan dengan cara tersendiri sehingga mencurigai kemungkinan total utang pajak yang akan ditetapkan secara pasti oleh otoritas pajak yang kompeten.
MARCA | A. RIJAL