TEMPO.CO, Purwokerto - Rel kereta di Karangsalam, Purwokerto, disabotase pada Senin malam, 24 Februari 2014. Sabotase tersebut diketahui dari laporan masinis kereta Krakatau jurusan Merak-Kediri.
Menurut Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto Surono, sabotase dengan memasang batu di rel tersebut diketahui dari laporan masinis kereta Krakatau jurusan Merak-Kediri kepada pusat kendali kereta di Purwokerto. Saat itu Kusbianto yang sedang menjalankan kereta Krakatau melihat dua buah batu cukup besar dipasang di Kilometer 348, 2 kilometer menjelang Stasiun Purwokerto.
Batu tersebut sempat terlindas kereta Krakatau. Beruntung tidak menimbulkan kecelakaan. Masinis lokomotif CC-20620 yang menarik sebelas gerbong itu tidak sempat mengerem karena jaraknya sudah terlalu dekat.
Setelah menerima laporan masinis kereta Krakatau, Kepala Stasiun Purwokerto Kutarto mengecek ke lokasi. “Setelah menyusuri jalur rel sekitar 2 kilometer ke arah utara dari Stasiun Purwokerto, petugas menemukan sebuah batu dengan diameter 40 sentimeter dipasang menempel di sisi rel dan sebuah batu lagi dengan diameter 20 sentimeter dipasang di atas rel di sebelahnya,” kata Surono, Rabu, 26 Februari 2014. (Baca juga: Sabotase Rel Kereta Terjadi Dua Kali dalam Sepekan)
Surono mengatakan kepala stasiun sudah melaporkan upaya sabotase tersebut ke kepolisian setempat. Menurut dia, sabotase pada jalur tersebut sangat membahayakan keselamatan penumpang karena bisa mengakibatkan anjlok atau bahkan tergulingnya rangkaian kereta.
Menurut dia, perbuatan sabotase ini termasuk tindak pidana berat yang pelakunya diancam pidana penjara maksimal 15 tahun sesuai Pasal 194 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Pengamat Tranportasi Publik dari Universitas Soegija Pranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan, moda kereta api sangat rawan terjadi sabotase. Apalagi sepanjang jalur merupakan daerah terbuka. “Daerah yang kerap ada upaya sabotase perlu diwaspadai dan cermati,” katanya.
Ia menyarankan PT KAI memasang alat pendeteksi dini gangguan di rel kereta api. Terutama di daerah yang rawan dan jauh dari jangakuan pengawasan. PT KAI juga disarankan melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut menjaga rel.
ARIS ANDRIANTO
Berita lain:
Jam Malam, Hizbut Tahrir Tekan Ridwan Kamil
Bhatoegana Bisa Dihukum Lebih Berat jika Berbohong
Menjamu Timnas U-19, Banyuwangi Andalkan Pemain Lokal