TEMPO.CO, Jakarta - Chief Marketing Officer PT MNC Tencent Andy Lau mengatakan layanan pesan instan WeChat memiliki konsep yang berbeda dari media sosial lainnya. Hingga kini fokus WeChat adalah menghadirkan layanan yang sifatnya personal.
“WeChat tidak seperti Facebook yang bisa membagi banyak hal ke siapa saja,” katanya dalam Media and Digital Content Forum di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.
Dia melanjutkan, WeChat dapat disebut sebagai platform yang menyajikan beragam konten berbasis pesan instan. Seperti diketahui, layanan asal Negeri Panda ini tengah agresif memperkuat kontennya, seperti games, aplikasi, dan stiker.
Dalam waktu dekat, mereka juga akan melakukan monetisasi dengan beragam layanan, seperti jual-beli online alias e-commerce, pembayaran online, serta pemanfaatan akun WeChat oleh perusahaan untuk berpromosi. “Kami akan terus menghadirkan layanan bagi pengguna perangkat bergerak di seluruh dunia,” katanya.
Andy mengklaim sepanjang 2013 WeChat merupakan layanan pesan instan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di seluruh dunia, yang mencapai 400 persen. Angka tersebut berasal dari luar Cina, negara asal WeChat. “Indonesia merupakan negara yang penting untuk WeChat,” katanya.
Pada 2013, Indonesia berada pada urutan kedua terbanyak pengguna WeChat di seluruh dunia. Peringkat pertama ditempati oleh Cina, sedangkan ketiga India. Di luar Negeri Tirai Bambu, total pengguna WeChat mencapai 107 juta.
WeChat diklaim menguasai 50 persen pangsa pasar pesan instan di Tanah Air. Peningkatan jumlah penggunanya di Indonesia ditargetkan mencapai dua kali lipat pada akhir tahun. (Baca: Pengguna WhatsApp Capai 430 Juta)
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Ada 'Buka-Tutup Kendang' di Kasus Rudi Rubiandini
Igbonefo Selamatkan Arema di Selangor