TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif bursa saham Amerika Serikat (AS) membuat bursa saham dalam negeri kembali mengalami koreksi.
Sentimen yang berasal dari laporan melemahnya data kepercayaan konsumen AS tersebut menjadi alasan pelaku pasar untuk terus melanjutkan aksi ambil untung (profit taking). Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup melemah 45 poin (1 persen) ke level 4.532,72.
Indeks kepercayaan konsumen AS di Februari kembali turun ke level 78,1 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilai kepercayaan konsumen yang bergerak melemah menjadi sinyal perkembangan ekonomi AS sedang dipersepsikan negatif.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Yualdo Yudoprawiro, mengatakan pergerakan negatif bursa saham AS menjadi sentimen negatif yang menekan indeks. Pelaku pasar yang sudah mengalami kondisi jenuh beli akhirnya tak ragu untuk melakukan aksi profit taking. “Aksi ambil untung oleh pelaku pasar menyebabkan indeks kembali terkoreksi,” kata dia.
Mayoritas sektor saham terlihat bergerak melemah dengan laju koreksi terdalam pada sektor saham aneka industri sebesar 2,0 persen dan manufaktur sebesar 1,5 persen.
Saham Indocement Tunggal Perkasa memimpin kejatuhan indeks dengan turun 3,3 persen menjadi Rp 21.175 per lembar saham, disusul Astra Internasional turun 2,2 persen ke Rp 6.550 per lembar saham.
Saham yang berpindah tangan sebanyak 4,5 miliar lembar saham senilai Rp 5,9 triliun dengan frekuensi 224,7 kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih Rp 140 miliar.
PDAT | MEGEL JEKSON
Terpopuler:
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Ketika Sutan Bhatoegana Saling Bantah dengan Rudi
Sutan Bhatoegana Akui Singgung Teman Ibas ke Rudi Rubiandini