TEMPO.CO, Tokyo – Menyadari bahwa nuklir merupakan sumber listrik terpenting negara, Jepang kini mulai menyusun draft pertama kebijakan energi nuklir sejak krisis Fukushima 2011 akibat gempa bumi.
Menurut Associated Press, Rabu, 26 Februari 2014, rancangan tersebut sudah dipresentasikan di hadapan kabinet. Diharapkan rencana ini sudah disetujui pada Maret mendatang.
Dalam draft rencana energi dasar yang diajukan, disebutkan bahwa campuran nuklir, energi terbarukan, dan bahan bakar fosil akan menjadi sumber energi listrik yang paling aman dan stabil untuk memenuhi kebutuhan energi Jepang.
Gempa bumi yang menggoncang Jepang pada 11 Maret 2011 turut menghancurkan sejumlah reaktor nuklir di negara ini. Sejak saat itu, krisis energi Jepang membuat mereka morat-marit mencari sumber energi lain.
Meski akhirnya Jepang mengatakan ketergantungan akan energi nuklir sudah banyak berkurang, negara di timur Asia ini menyadari energi nuklir tetap dibutuhkan. Karena itu, Jepang berharap bisa me-restrart nuklir Fukushima. Jepang memang memiliki 48 reaktor komersil, tapi semua sedang offline hingga mampu memenuhi persyaratan keselamatan baru.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Pendemo dan Polisi Ukraina Ini Saling Jatuh Cinta
Pistorius Tonton Situs Porno sebelum Tembak Pacar
Kantor Situs Berita Malaysiakini Diteror