TEMPO.CO, Beijing – Penjual masker online terbesar di Cina kehabisan stok pada Rabu, 26 Februari 2014, menyusul pekatnya kabut asap yang menyelimuti sebagian besar wilayah ini selama satu minggu terakhir.
Menurut laporan media online Asia One, pembacaan PM 2.5 (partikel polusi yang berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer) telah mencapai angka 486 mikrogram per meter kubik pada Rabu pagi di Kota Beijing. Adapun batas aman PM 2.5 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 25.
Asap yang terus menyelimuti kota membuat penjualan produk masker meningkat tajam. Dari 29 jenis produk yang dijual oleh toko online Tmall.com, sebanyak 26 di antaranya habis terjual pada Rabu ini. Hal ini membuat sejumlah warga resah.
"Saya mencari masker dan alat pembersih udara karena kabut asap semakin parah. Namun rupanya masker terjual habis dan harga pembersih udara naik tajam. Apakah semua orang panik?" keluh salah satu pengguna Weibo, Twitter-nya Cina.
Dalam beberapa tahun terakhir, kota-kota di Cina memang harus bergelut menghadapi kabut asap. Sebagian besar kabut ini disebabkan oleh emisi dari pembangkit listrik batu bara.
Pusat Meteorologi Nasional menyatakan polusi diperkirakan akan terus berlanjut sampai Kamis, 27 Februari 2014. Pembacaan indeks standar polutan yang mencapai lebih dari 300 telah dianggap berbahaya sehingga pemerintah mengimbau agar warga menghindari kegiatan di luar ruangan.
ANINGTIAS JATMIKA | ASIA ONE
Terpopuler
Pistorius Tonton Situs Porno sebelum Tembak Pacar
Polio 'Aneh' Serang Anak-anak di California
Kantor Situs Berita Malaysiakini Diteror
Macan Tutul Lepas Teror Satu Kota di India