Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok: Ngapain Taat Pada Spekulan?

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang baru bertugas selama 5 pekan lebih banyak mengurusi rumah tangga pemerintahan Ibu Kota. Sejumlah video yang diunggah pemerintah kota ke YouTube menunjukkan ketegasan Basuki. Ia berkali-kali menegur keras anak buahnya yang dianggapnya belum berbenah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang baru bertugas selama 5 pekan lebih banyak mengurusi rumah tangga pemerintahan Ibu Kota. Sejumlah video yang diunggah pemerintah kota ke YouTube menunjukkan ketegasan Basuki. Ia berkali-kali menegur keras anak buahnya yang dianggapnya belum berbenah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun dua waduk di kawasan Ciawi seluas 108 hektar dan 42 hektar. Namun rencana pembangunan itu menjadi tak mulus karena warga di sana tiba-tiba menginginkan harga sebesar Rp 15 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak di kawasan itu, jauh lebih rendah dari harga yang diajukan warga.

Melambungnya harga tanah di Ciawi Bogor itu, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih karena permainan spekulan. Jika itu terus dilakukan, Ahok mengatakan pemerintah DKI juga enggan meneruskan proyek pembangunan Waduk Ciawi.

"Kalau susah enggak usah jadi, ngapain taat pada spekulan," kata Ahok, Senin 24 Februari 2014 lalu.

Ahok mengatakan telah berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Bupati Bogor Rachmat Yasin agar menegoisasikan harga tersebut. Keduanya, kata Ahok, sudah berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini agar lebih cepat.(baca:Jawa Barat Dukung Jokowi Bangun Waduk)

Menurut Ahok, sebenarnya rencana pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi pada 2015 mendatang dilakukan sebagai salah satu solusi pengurangan volume debit air kiriman ke Jakarta dari Bogor. Proyek itu menelan anggaran sekitar Rp1,9 triliun dari APBN pos anggaran Kementerian Pekerjaan Umum. DKI sendiri akan melakukan pembebasan lahan tahun ini dengan anggaran Rp1,2 triliun.(baca: Tinggi Waduk Ciawi Tunggu Kajian Geoteknik)

Januari lalu usai bertemu Gubernur Jokowi, Bupati Bogor Rachmat Yassin menyatakan 107 hektar lahan di Ciawi dan 24,8 hektar di Sukamahi yang sudah dibebaskan baru bisa untuk lokasi pembangunan konstruksi waduknya.  Sementara, sekitar 275 Kepala Keluarga di dua titik rencana pembangunan waduk masih menjadi kendala sampai saat ini. Lahan milik 275 Kepala Keluarga ini akan dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan sistem ganti untung.(baca: Jokowi Keluhkan Ganti Rugi Waduk Ciawi Kemahalan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Pekerjaan umum Djoko Kirmanto mengatakan, mahalnya biaya pembahasan lahan tak sesuai dengan peran waduk Ciawi yang menampung air. "Sekali lagi share nya tidak terlalu besar. Jangan sampai yang mempunyai pengaruh tidak besar mengeluarkan dana terlalu besar," katanya.

Meski begitu, Djoko mengharapkan proyek tetap berjalan. Ia tetap berusaha bernegosiasi dengan warga dan pemerintah daerah agar memperoleh harga yang sesuai.

NINIS | ALI HIDAYAT

Berita terpopuler
Timnas U-19, Ini Hasil dan Jadwal Uji Cobanya 
Dua Anak Panti Asuhan Samuel Alami Pelecehan 
Aturan Jam Cinderella Bikin Risau Warga Bandung
Mengapa Ada Kekerasan di Panti Asuhan Anak Samuel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

15 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

29 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

29 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

48 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

48 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

52 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.