TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya akan menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) atau salah satu produk simpanan dalam bentuk deposito pada semester satu tahun ini. Agus menuatakan langkah yang diambil bank sentral ini merupakan salah satu instrumen untuk memperkuat performa rupiah.
"Perbedaannya dengan deposit adalah kalau deposit perhitungannya simple interest dan dibayar di akhir. Kalau NCD itu dibayar di depan dan sistemnya discounting. Itu sesuatu yang khas dalam pasar keuangan dan ada market-nya sendiri," kata Agus seusai acara "ANZ-Antara Economic Outlook" di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.
Menurut Agus, nilai tukar rupiah saat ini sudah mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, sudah diumumkan real effective exchange rate yang mencerminkan fundamental ekonomi. Namun, kata dia, harus ada upaya pendalaman pasar yang luas agar baik untuk nilai tukar.
"Saya meminta agar transaksi keuangan yang dilakukan di Indonesia menggunakan rupiah. Eksportir dan pemilik dana juga bisa melepas uangnya dengan efisien," kata Agus.
Agus mengatakan sebelumnya Bank Indonesia juga sudah mengeluarkan instrumen untuk memperkuat nilai tukar. Selain itu, disiapkan juga swap jangka panjang dan swap hedging untuk digunakan. Jika tidak, pada kuartal II dan III akan ada tekanan kalau pasar masih bertransaksi di lokasi. "Jadi kalau kemarin ada mini repo dan mini repo MRA itu harus digunakan untuk pendalaman pasar," ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler:
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Ketika Sutan Bhatoegana Saling Bantah dengan Rudi
Bhatoegana Bisa Dihukum Lebih Berat jika Berbohong