TEMPO.CO, Jakarta - Dalam melalui sebuah proses panjang seperti penggemblengan masa karantina Miss Indonesia 2014, diakui Maria Asteria Sastrayu Rahajeng agak menyiksa diri.
"Aku dan semua finalis tidak bisa berkomunikasi dan melakukan interaksi dengan keluarga atau teman. Sedih juga seperti hidup sepi," kata Maria pada Selasa, 26 Februari 2014 di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Selama dikarantina memang ada ketentuan handphone disita, tidak boleh berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan dunia luar.
"Memang masih diizinkan bisa menelepon dari asrama, hanya saja dibatasi waktunya cuma lima menit saja," kata Maria.
Tetapi Maria sangat pintar memanfaatkan peluang sempit tersebut, dengan membuat jadwal prioritas.
"Aku atur hari pertama ke ayah ibu, bicara singkat, besoknya ke kakak adik lalu ke teman-teman dan selanjutnya ha ha ha yang penting semua kebagian," katanya sambil terbahak.
Selain itu, diakui Maria menjalani masa karantina jadi dapat pengalaman baru dan seru. "Yang paling spesial indahnya kebersamaan. Dalam waktu yang singkat dengan sesama finalis jadi seperti keluarga sendiri," dia menjelaskan.
Di masa karantina, Maria juga terlatih disiplin setiap hari bangun jam lima pagi dan tidur pada pukul sepuluh malam.
"Pokoknya masa karantina aku dan teman-teman finalis justru saling bantu dan mendukung. Enggak ada persaingan, justru bahagia jadi keluarga," ujarnya.
HADRIANI P | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat
Migas Seret Ibas | #SaveRisma | Jokowi | Bhatoegana | PRT Istri Jenderal |
Berita Terpopuler
Katy Perry dan John Mayer Putus Lagi
Eric Clapton Batal Manggung di Bangkok
Jupe Tuding Twitter Salah Satu Penyebar Isu Suap
50 Pemusik dan Penyanyi Brasil Tampil di Java Jazz
Film Steve Jobs Akan Dibuat Ulang