TEMPO.CO, Makassar:Tim kepelatihan PSM Makassar mengasah trio bomber lokal yakni Andi Oddang, Qifly Tamara, dan Abdul Abanda Rahman. Mereka diproyeksikan menjadi tumpuan lini depan Pasukan Ramng saat menantang Persela dalam lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Surajaya, Lamongan, Kamis, 27 Februari. "Hanya mereka yang paling siap," kata pelatih PSM, Rudy William Keltjes.
Keputusan memainkan pemain lokal di lini depan merupakan upaya memaksimalkan pemain di tengah keterbatasan. Skuad Juku Eja memang tengah dihantam badai cedera. Dua bomber asing, Mario Costas dan Michael William Baird tak bisa dimainkan. Baird terkena akumulasi kartu kuning. Sedang, kondisi Costas meragukan lantaran cedera dan masih dalam perawatan fisioterapis.
Rencananya, Oddang bakal menggantikan posisi Costas sebagai ujung tombak. Toh, pemain tertua di PSM ini lebih produktif ketimbang Costas. Adapun, Qifly dan Abanda diplot sebagai penyerang sayap alias winger. Kehadiran mereka juga membuat tim kepelatihan lebih dapat bereksperimen dalam menetapkan formasi. Pasalnya, dua pemain lokal ini multi talenta.
Tim kepelatihan PSM kecenderungan tetap menerapkan formasi 4-3-3. Di belakang trisula bomber lokal, tiga gelandang energik bertugas menjaga arus bola, baik bertahan maupun menyerang. Mereka yakni Kurniawan Karman, Ponaryo Astaman dan Robertino Pugliara. Kendati demikian, strategi ini belum paten. Saat bertahan, Qifly dan Abanda bisa bermain sebagai gelandang dalam formasi 4-5-1.
Khusus lini tengah, Rudy mengakui tak punya banyak opsi. Sebab, dua pentolan tim yakni Syamsul Chaeruddin dan Rasyid Bakri dipastikan absen. Syamsul mengalami cedera dan Rasyid mengikuti pemusatan latihan tim nasional U-23 di Yogyakarta. Kami harus maksimalkan pemain yang ada. Toh, kualitas mereka hampir sama, ucap pelatih berambut putih ini.
Dokter PSM, Saban Abubakar mengatakan selepas laga menjamu Persiram, Ahad lalu, banyak pemain yang mengalami cedera. Diantaranya, Syamsul Chaeruddin, Mario Costas, Ardan Aras dan I Ketut Mahendra. Bersama tim medis dan fisioterapis, pihaknya terus memantau perkembangan pemulihan kondisi fisik pemain. "Belum bisa dipastikan apakah bisa diturunkan atau tidak. Kemungkinan sih sulit," ujar dia.
Berdasarkan statistik, Persela lebih unggul dari PSM. Dalam empat pertandingan terakhir sejak tahun 2008, tim berjulukkan Laskar Joko Tingkir sekali menang dan tiga kali imbang. Hanya saja, kedua tim tak pernah lagi bertemu, setelah PSM memutuskan pindah dari ISL ke IPL pada 2010. Adapun, di klasmen sementara ISL, PSM menduduki urutan tujuh dengan lima poin. Posisi itu berada dua strip di atas Persela yang baru meraup empat poin.(Baca juga: PSM Makassar Uji Karakter di Lamongan)
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lain
Jeda Kompetisi, Persija Jajal Terengganu
Persib vs Persija Batal, Ini Reaksi Ismed Sofyan
Kasus Penalti Hantu ISL, Wasit Suparman Terancam