TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar akhirnya membuka kartu bahwa partainya juga mengincar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon pendamping jago mereka, Aburizal Bakrie, dalam pemilihan presiden 2014. Wakil Sekertaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan Risma memang dilirik sebagai salah satu kandidat pendamping Aburizal Bakrie.
Risma, kata Nurul, memiliki basis massa, karakter kepemimpinan, dan diminati publik. "Risma kini menjadi tokoh nasional yang layak disorot," kata Nurul saat ditemui di stasiun Radio Republik Indonesia, Rabu, 26 Februari 2014.(baca juga: Jika Risma Cawapres, Apa Sikap PDIP?)
Apalagi, kata dia, Risma masih belum jelas dalam mendeklarasikan dirinya sebagai kader Partai Banteng. Karena itu, tak salah bila ada pihak yang mendekati Risma. Namun, kata Nurul, jika sudah ada kepastian bahwa Risma merupakan kader PDI Perjuangan, Golkar akan melakukan komunikasi intensif. "Kami tak akan melabrak norma dan kesantunan politik."(baca: Jadikan Wali Kota Risma Cawapres? Izin PDIP Dulu!)
Nurul mengungkapkan ide untuk memasukkan nama Risma ini datang dari kader Golkar, Priyo Budi Santoso. Risma dinilai Priyo mumpuni dalam memimpin Surabaya dengan tegas. Sebelumnya, pengamat politik dari Univerisitas Airlangga, Haryadi, berpendapat pemanggilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini oleh Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat menguntungkan Priyo Budi Santoso. Priyo, yang menerima langsung Risma di gedung Dewan, dianggap jeli dalam melihat momentum. (baca:Kasus Risma Bisa Dimanfaatkan Lawan PDIP) dan (baca:Pengamat: Kasus Risma Untungkan Priyo Budi Santoso)
Musababnya, pada pemilu legislatif April 2014 nanti, Priyo, yang juga Wakil Ketua DPR, maju lagi sebagai calon legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur I (Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo). "Yang diuntungkan dari kasus Risma ini bukan Partai Golkar, melainkan Priyo secara pribadi," kata Haryadi.
Menurut Haryadi, dengan mengakomodasi keluhan Risma, Priyo berkepentingan mendapat simpati dari wali kota perempuan pertama di Surabaya itu. Keuntungan yang didapat Priyo, kata Haryadi, yakni suaranya dalam pemilu bisa bertambah dari para pendukung Risma.
MUHAMMAD MUHYIDDIN