TEMPO.CO, Bima - Camat Langgudu, Baharudin, membantah korban tewas baku tembak dengan polisi di perairan sekitar perbatasan antara Taman Nasional Komodo (TNK), Nusa Tenggara Timur, dan Pulau Lampu, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, merupakan perompak.
Menurut Baharudin, dua orang yang tewas dalam baku tembak dengan polisi, Kamis malam, 27 Februari 2014, adalah nelayan yang biasa mencari ikan di sekitar perairan Teluk Waworada. “Mereka adalah nelayan, bukan perompak,” kata Baharudin, Jumat, 28 Februari 2014. (Baca juga: Perompak dan Polisi Baku Tembak di NTB, 2 Tewas)
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo dari sekitar tempat kejadian, korban tewas bernama Fai dan Aimar. Jenazah Fai sudah diangkut dengan ambulans menuju desa kelahirannya di Desa Lido, Kecamatan Belo Selatan. Sedangkan Aimar diambil keluarganya yang tinggal di sekitar Teluk Waworada. Empat orang yang mengalami luka tembak dirawat di puskesmas setempat, sedangkan dua lagi sudah bisa pulang ke rumah.
Informasi yang didapat Tempo di sekitar lokasi kejadian menyebutkan kedua jenazah dievakuasi oleh ratusan warga yang tinggal di Teluk Waworada. Luka tembak yang dialami keduanya cukup parah, yakni di leher tertembus peluru hingga ke belakang dan dada sebelah kiri.
AKHYAR M NUR
Berita lain:
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Surat Lengkap El-Mouelhy Soal Label Halal MUI
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV