TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Riau akibat kebakaran hutan dan lahan mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Jarak pandang saat ini sekitar 1.000 meter, setelah hanya mencapai 500 meter pada Jumat pagi, 28 Februari 2014.
Akibatnya, menurut Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Hasnan, penerbangan empat pesawat terganggu. Garuda Indonesia GA 265 dari Padang yang seharusnya mendarat di Pekanbaru pukul 13.10 WIB baru diizinkan menurunkan rodanya pada pukul 16.30. Adapun Garuda Indonesia 265 tujuan Padang dari Pekanbaru seharusnya berangkat pukul 13.50, namun keberangkatan ditunda menjadi pukul 17.00.
Pesawat Lion Air JT 140 dari Medan yang dijadwalkan mendarat di Pekanbaru pukul 13.45 WIB, baru bisa mendarat pada pukul 15.30. Sedangkan pesawat Lion Air JT 141 tujuan Medan, yang seharusnya berangkat 14.25, baru bisa terbang pukul 16.00.
"Meski pendaratan maupun penerbangan ditunda jadwalnya, boleh atau tidaknya melakukan pendaratan atau penerbangan, sangat tergantung pada jarak pandang. Jika sudah normal, aktivitas penerbangan boleh dilakukan,” kata Hasnan kepada Tempo, Jumat, 28 Februari 2014.
Station and Service Manager Garuda Indonesia Irawan membenarkan penundaan penerbangan disebabkan oleh kabut asap. "Penerbangan terpaksa ditunda hingga cuaca normal," ujarnya, saat dihubungi Tempo.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), satelit Terra dan Aqua mendeteksi 359 titik api yang tersebar di sejumlah wilayah Provinsi Riau.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Ketua MUI: Saya Boleh Terima Gratifikasi
Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei