TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2014. Berdasarkan agenda resmi presiden yang dilansir Biro Pers Istana, upacara penyambutan Rami dijadwalkan pukul 15.30 WIB.
Seusai upacara penyambutan, SBY-Rami akan bertemu empat mata, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing negara. SBY-Rami akan membahas kerja sama kedua negara dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial-budaya.
Selain itu, kedua kepala negara juga akan membahas perkembangan terkini di kawasan Asia, terutama Timur Tengah. "Presiden Yudhoyono akan menegaskan kembali komitmen penuh Indonesia untuk terus mendukung kemerdekaan dan kedaulatan negara Palestina," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Selesai pertemuan akan ada penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Palestina, serta pernyataan bersama kepada pers oleh SBY-Rami. Kunjungan Rami ke Istana akan ditutup dengan jamuan makan malam di Istana Negara, dimulai pukul 20.00 WIB.
Menurut Teuku Faizasyah, kunjungan Perdana Menteri Palestina sangat penting bagi konsolidasi hubungan bilateral Indonesia-Palestina, sehubungan dengan terbentuknya pemerintahan baru di Palestina.
Menurut dia, kunjungan ini diharapkan bisa semakin memperkokoh hubungan bilateral dua negara, termasuk memperkuat langkah-langkah bersama bagi peningkatan kapasitas Palestina. "Hal ini sejalan dengan keteguhan dukungan bangsa Indonesia bagi upaya Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatannya," kata Faizasyah.
Adapun kunjungan Rami ke Indonesia dilakukan 28 Februari-2 Maret 2014. Kunjungan resmi ini merupakan yang pertama kalinya bagi Rami sejak didilantik sebagai perdana menteri pada Juni 2013.
Selain bertemu SBY, Rami juga akan menghadiri Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) ke-2 di Jakarta. Forum ini bertujuan untuk semakin meningkatkan kontribusi negara-negara peserta terhadap upaya pembangunan nasional Palestina, terutama melalui program-program peningkatan kapasitas. Dalam pelaksanaannya kali ini, CEAPAD akan diketuai bersama oleh Palestina, Jepang, dan Indonesia.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP