TEMPO.CO, Baghdad – Sebanyak 52 orang tewas pada Kamis sore, 27 Februari 2014, setelah sebuah sepeda motor meledak di pasar sepeda motor bekas di lingkungan Muslim Syiah di Kota Sadr, Bagdad, Irak. Diduga kuat pengebom menargetkan militan Syiah yang berada di sana.
Menurut koresponden Reuters yang berada di lokasi kejadian, bom tersebut memiliki daya ledak cukup kuat sehingga membuat darah para korban berceceran di tanah, jendela toko hancur, dan suku cadang motor pun ikut berserakan di pasar. Puluhan orang berteriak mencari-cari anggota keluarga mereka yang mungkin menjadi korban.
“Saya terkena ledakan di wajah dan tangan. Ketika saya terbangun, semua orang berteriak dan berlari ke arah saya,” kata Ahmed, seorang korban, yang kini terbaring di rumah sakit bersama puluhan korban luka lainnya.
Tidak jelas siapa yang berada di balik aksi pengeboman, tetapi Syiah sering kali menjadi target serangan Muslim Sunni dan Levant (ISIL), sebuah kelompok jaringan Al-Qaeda. Ekstremis Sunni sering menggunakan bahan peledak dan melakukan bunuh diri untuk mengintimidasi komunitas Syiah di wilayah ini.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei
Ukraina, Kelompok Pro dan Kontra-Rusia Bentrok
Pria Bersenjata Kuasai Gedung Pemerintah Ukraina
Kamboja Larang Penjualan Shisha dan Rokok Elektrik