TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada, Hifdil Alim, menyatakan penunjukan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Wakil Kepala Polri tak sesuai dengan janji Kepala Mabes Polri, Sutarman.
Padahal, sebelum menjabat Kepala Polri, Sutarman berjanji akan menegakkan integritas lembaganya. “Lebih condong saya bilang Sutarman tidak berkomitmen,” kata Hifdil saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Maret 2014.
Menurut Hifdil, Sutarman seharusnya berani memilih perwira yang tak pernah tersangkut kasus kepemilikan rekening gendut. Pemilihan Badrodin justru akan memancing kecurigaan publik bahwa Sutarman juga ikut terlibat dalam kepemilikan rekening gendut, yang kasusnya terungkap pada 2010.
Sutarman sebelumnya memastikan kepolisian sudah memproses seluruh perwira yang pernah dilaporkan memiliki rekening gendut. Hasilnya, Badrodin bersih dan tak terlibat korupsi. Namun, bagi Hifdil, jawaban Sutarman ini tak bisa begitu saja menepis dugaan keterlibatan Badrodin.
Alasannya, selama ini penyelidikan yang dilakukan kepolisian tak pernah transparan. Publik tak pernah tahu sejauh mana penyelidikan yang sudah dilakukan, siapa saja pejabat yang diperiksa, berapa jumlah rekening yang diperiksa, dan bagaimana hasilnya.
Sampai kemarin, Badrodin belum bisa dimintai tanggapan atas tudingan adanya rekening gendut yang dia miliki. Soal rekening gendut, Badrodin pernah menjawab, ”Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Badan Reserse Kriminal," katanya pada 24 Juni 2010.
IRA GUSLINA SUFA