TEMPO.CO , Jakarta - Sepanjang Februari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) relatif menguat. Bahkan, akhir pekan ini indeks terapresiasi tajam. Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG menguatan 51 poin (1,1 persen) ke level 4.620,22. Ramainya sentimen positif membuat pelaku pasar terus mengakumulasi kepemilikan saham di lantai bursa. (Baca pula: Terhambat Sentimen Negatif, IHSG Tetap Naik).
Lalu, apa penyebab kenaikan signifikan tersebut? Analis PT. Samuel Sekuritas, Yualdo T. Yudoprawiro, mengatakan testimoni terbaru Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, (The Fed), Janet Yellen menjadi sentimen positif bagi laju bursa saham regional, termasuk IHSG. Yellen yang menyatakan pelemahan data perekonomian AS dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrim meyakinkan pelaku pasar bahwa hal itu takkan berlangsung lama. Dan, karena itu, demi perekonomian AS yang lebih sehat, kebijakan pengurangan paket stimulus moneter AS (tapering) akan terus dilakukan. “Pasar saham menyambut positif kesimpulan Yellen,” kata dia.
Sementara itu, rilis kinerja keuangan sebagian emiten yang berhasil melampaui ekspektasi pun berdampak positif bagi indeks. Saham-saham yang tergabung dalam kelompok Astra menjadi saham pilihan pelaku pasar. Di bursa efek Indonesia, saham Astra Internasional melonjak 3,7 persen ke Rp 6.950 per lembar saham, United Tractors naik 2,3 persen menjadi Rp 18.975 per lembar saham, dan Astra Agro Lestari yang merangkak ke Rp 25.500 per lembar saham.
Hingga akhir perdagangan hari kemarin, nilai saham yang berpindah tangan sebesar Rp 7,044 triliun, transaksi sebanyak 4.471 lembar saham dan jumlah frekuensi 206.275 kali. Investor asing berhasil membukukan pembelian bersih sebesar Rp 518 miliar. (Baca juga: Inikah Penyebab IHSG Naik Tajam?).
MEGEL JEKSON
Berita Lain:
Chatib Minta OJK Restui Pembukaan Data Bank
PT KAI Buka Layanan Angkutan Barang ke Tanjung Mas
Kabar Gembira, Tunjangan Beras Pensiun Naik
Ekonomi Kuat, Nilai Baru Rupiah Rp 11.600
Indeks Kembali Tembus Level 4.600