TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejumlah transformasi tengah terjadi di Timur Tengah, seperti di Suriah, Libya, dan Mesir. Sementara Tunisia dan Aljazair tak mengalami transformasi, SBY berharap segera tercipta perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
"Mengingat strategisnya wilayah ini, banyak yang dipertaruhkan untuk dunia jika ketidakpastian yang berkepanjangan masih terjadi," kata SBY saat membuka The 2nd Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CeapadY II), di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu, 1 Maret 2014.
Karena itu, kata SBY, pemerintah Indonesia memiliki sejumlah harapan untuk kawasan Timur Tengah di masa mendatang. Pertama, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang damai. "Negara-negara di Timur Tengah bisa menikmati stabilitas politik dan bekerja sama secara damai antara satu dengan yang lain," ujarnya.
Kedua, dia melanjutkan, Indonesia ingin melihat Timur Tengah dengan konsolidasi demokrasi yang bisa memfasilitasi peluang masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional mereka. "Saya percaya negara-negara Timur Tengah bisa belajar dari pengalaman konsolidasi demokrasi di negara kita," ucap SBY.
Ketiga, kata SBY, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. Dia mengatakan saat ini tak ada perjanjian zona bebas nuklir di Timur Tengah. "Ini membutuhkan satu hal: dunia harus mendorong negara-negara di kawasan itu untuk menegosiasikan perjanjian tersebut."
Keempat, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang makmur dan bisa berkontribusi pada pemulihan ekonomi global. Terakhir, kata SBY, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang bersatu dan menjaga satu sama lain. (baca: SBY Ingin Palestina Jadi Anggota PBB)
"Berdasarkan pengalaman kami di wilayah Asia Tenggara, ini memang bukan upaya mudah," kata SBY. "Tapi ASEAN telah membuktikan bahwa setelah upaya berkelanjutan dilakukan dalam beberapa dekade, kami bisa membangun sebuah wilayah yang lebih stabil, yang didasarkan pada rasa saling percaya."
PRIHANDOKO
Terpopuler
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY