TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua rumah warga di Dusun Nitipuran, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul dirusak puluhan massa bersenjata tajam pada Ahad siang, 2 Maret 2014. Mereka juga mengancam membunuh pemilik rumah dan menghancurkan dua sepeda motor.
Penyerangan itu diawali dengan kedatangan pengendara belasan sepeda motor yang lalu memarkir kendaraan mereka di dekat kompleks TK dan SD Darussunnah. Begitu masuk dusun, mereka menuju kawasan gang sempit di RT 08 Dusun Nitipuran dan merusak dua rumah warga setempat.
Kepala keamanan Dusun Nitipuran, Sriyono, mengatakan asal massa bersenjata tajam itu belum diketahui. Sejumlah penduduk menduga serangan itu buntut dari cekcok sebagian warga setempat dengan sejumlah orang tua siswa TK dan SD Darussunnah yang berlokasi di Nitipuran.
"Banyak warga, terutama ibu-ibu, sering marah karena mereka ngebut di jalan gang setiap mengantar anaknya," kata Sriyono. Selain itu, penduduk juga melihat kebanyakan massa penyerang memakai atribut jubah. "Tapi, warga juga tak kenal dengan mereka," katanya.
Pada Ahad sore, setelah penyerang bubar, Kepala Kepolisian Resor Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Surawan dan anak buahnya datang. Dia mempertemukan korban dan perwakilan warga Nitipuran dengan Munajat, pengelola perguruan Darussunnah. “Sudah damai," kata Surawan seusai pertemuan itu.
Munajat, kata Surawan, tidak mengetahui ihwal keributan tersebut dan identitas para penyerang masyarakat. “Tapi Munajat mau memberikan ganti rugi ke warga yang jadi korban penyerangan," kata Surawan. Dia berjanji mengejar para penyerang.
Dalam situsnya, perguruan tersebut berada di bawah naungan Yayasan Darussunnah Al-Islamy yang didirikan di Yogyakarta pada Mei 2008. Ada tiga tujuan kegiatan dakwah ahlussunnah wal jamaah, yaitu, pertama, sebagai lembaga pendidikan dan dakwah Islam ber-manhaj salaf.
Kedua, dakwah dengan mengajak umat untuk kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah yang sahih dengan pemahaman salafus shalih dan untuk hidup islami sesuai manhaj ahlussunnah wal jamaah. Terakhir, tashfiyah dan tarbiyah di atas manhaj ahlussunnah wal jama’ah.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita Terpopuler
Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?
Benarkah PDIP Sudah Susun Kabinet Bayangan?
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
PDIP Sudah Dilobi Militer
Astrolog: Oktober 2014, Mega Rayakan Kemenangan