TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, mengatakan deklarasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebelum pemilihan legislatif digelar berpeluang meningkatkan elektabilitas PDIP. “Potensi memang ada, tapi harus diukur secara pasti,” kata Adjie ketika dihubungi Tempo, Ahad, 2 Maret 2014.
Adjie mengatakan ketokohan Jokowi harus benar-benar dimanfaatkan PDI Perjuangan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Namun Adjie juga mengatakan asosiasi Jokowi ke PDIP masih jauh dibanding asosiasi Megawati ke PDIP ataupun Susilo Bambang Yudhoyono ke Partai Demokrat. (baca: Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?)
“Jokowi harus berkampanye untuk PDI Perjuangan agar asosiasinya ke PDI Perjuangan meningkat,” kata Adjie.
Ia menambahkan, dukungan Jokowi memang tidak hanya berasal dari simpatisan PDI Perjuangan. “Dukungan untuk jokowi itu juga datang dari luar partai,” kata Adjie. (Baca: Golkar dan PDIP Diprediksi Jadi 2 Poros Utama)
Awal Februari lalu, LSI mengadakan sejumlah survei. Salah satunya bertujuan mengukur elektabilitas para calon presiden 2014. Jokowi menduduki peringkat pertama di atas Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Rakyat Indonesia, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie. “Sekitar 20-30 persen,” kata Adjie. (Baca: PDB: Elektabilitas Jokowi Mentok 30 Persen)
Namun Adjie mengatakan LSI tidak melakukan survei ihwal efek Jokowi terhadap elektabilitas PDI Perjuangan seperti yang dilakukan lembaga lainnya. “Kalau di kami memang tidak ada secara khusus,” kata Adjie.
RIZKI PUSPITA SARI
Berita terkait
Benarkah PDIP Sudah Susun Kabinet Bayangan?
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
PDIP Sudah Dilobi Militer
Astrolog: Oktober 2014, Mega Rayakan Kemenangan