TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Kepolisian Sektor Metro Kembangan Herru Agus S. mengatakan wilayahnya rentan menjadi arena balapan liar. Salah satu penyebabnya, ujar dia, letak Kecamatan Kembangan yang berbatasan dengan Tangerang dan Jakarta Selatan dianggap strategis oleh pembalap liar sebagai titik berkumpul. "Letak wilayah kami memudahkan mereka berkumpul," kata Herru di kantornya, Senin 3 Maret 2014.
Herru menjelaskan, Kembangan juga kerap dijadikan lokasi alternatif balapan liar yang tak terakomodasi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Titik arena balapan liar di Kembangan yakni Jalan Kawan Lama, Jalan Puri Kembangan, dan Jalan Baru Taman Aries. Maraknya balapan yang biasanya dimulai sejak pukul 23.00 WIB itu berupa razia belasan unit sepeda motor yang dilakukan di Jalan Baru di Taman Aries. Berdasarkan keterangan pemilik motor yang disita, Herru berujar hadiahnya berkisar Rp 5-25 juta. (baca juga:Balapan Liar di Senayan, 7 Orang Luka)
Anggota Kepolisian Sektor Metro Kembangan menyita 15 sepeda motor dan tiga di antaranya telah siap berpacu di arena balap dalam razia yang dilakukan pada 1 Maret 2014 lalu. Pada razia hari kedua, polisi menyita lagi sembilan unit sepeda motor di sekitar arena yang sama. Herru berujar kebanyakan kendaraan tersebut tak memiliki surat-surat kendaraan alias bodong. (baca juga:Anggota Geng Motor Ada yang Baik dan Berprestasi)
"Selain itu, motornya juga sudah dimodifikasi. Biasanya tak memiliki rem," kata dia. Ia mengatakan kendaraan tersebut disita dan dapat ditingkatkan menjadi pasal penadahan jika pemiliknya tak dapat membuktikan Surat Tanda Nomor Kendaraan dan Surat Izin Mengemudi.
Dia mengimbau masyarakat segera melapor ke Kepolisian Sektor terdekat apabila mengetahui adanya aksi balap liar di lingkungannya. Herru juga meminta warga membangun portal di lingkungannya. "Biasanya saat dirazia, mereka kabur ke pemukiman warga," Herru berujar. (baca juga:Razia Balap Liar, Wakapolsek Ditabrak Pembalap)
LINDA HAIRANI