TEMPO.CO, Jakarta - Foxconn Technology Group bukan satu-satunya pabrikan telepon seluler yang akan menanamkan modal di Indonesia. Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan ada produsen telepon seluler lain yang juga akan menanamkan investasi di Indonesia pada 2014.
"Identitasnya tidak akan dipublikasikan dulu. Yang jelas, mereka adalah perusahaan besar," kata Hidayat di kantornya, Selasa, 4 Maret 2014.
Menurut Hidayat, model investasi perusahaan ini berbeda dengan Foxconn. Meski profil perusahaan ini tidak sebesar Foxconn, Hidayat mengatakan mereka akan menyediakan lahan sendiri untuk lokasi pabrik. "Berbeda dengan Foxconn yang meminta pemerintah menyediakan lahan," ujarnya. (baca: Trik Jokowi Menggaet Foxconn).
Selain itu, kata Hidayat, perusahaan tersebut akan mengandeng investor lokal untuk menjalankan bisnisnya. Perusahaan ini pun serius untuk membangun pabrik berskala besar di Indonesia. "Sudah ada progresnya, mudah-mudahan tahun ini mereka mulai masuk."
Investor baru ini diharapkan bisa menyaingi Foxconn yang telah meneken nota bisnis tahap awal atau letter of intent (LOI) dengan pemerintah Jakarta pada pertengahan Februari 2014. Dalam kesepakatan tersebut, Foxconn akan mengucurkan investasi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12,02 triliun untuk membangun pabrik. Penanaman modal tersebut akan diwujudkan dalam tiga sampai lima tahun. (baca: Foxconn Dukung Ponsel BlackBerry Jakarta).
Pemerintah Jakarta menawarkan lahan seluas 8 hektare di Perkampungan Industri Kecil, Cakung, Jakarta Timur. Lahan itu akan dijadikan kantor utama Foxconn. Menurut Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, Foxconn nantinya menyewa fasilitas yang dibangun pemerintah di lahan tersebut.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror
Tak Cukup Restu Mega, Ini Syarat Jokowi Nyapres..
Bagaimana Suami Anggota DPR ini Sekap Pegawai Resto?