TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh anak Panti Asuhan Samuel dititipkan di Panti Griya Asih, Cempaka Putih, Jakarta. Tidak mudah bagi orang luar untuk mengajak mereka berbincang-bincang. Staf pengasuh Panti Griya Asih, Agustina Irianti, mengatakan tidak ada pendampingan khusus yang diberikan panti terhadap anak-anak dari Panti Samuel. "Mereka hanya didampingi pengasuh," katanya.
Agustina menuturkan, saat baru pertama tiba, ketujuh anak-anak itu lebih banyak diam. Mereka enggan bicara banyak, bahkan bermain dengan anak-anak sebaya mereka. Sikap ini perlahan berubah setelah mereka tinggal selama empat hari. Mereka tak sungkan bergabung dengan teman yang lain, ikut bermain petak umpet, misalnya. (baca: Anak Panti Samuel Jadi Pendiam di Griya Asih)
Saat Tempo mengunjungi Griya Asih di Cempaka Putih Barat, Selasa, 4 Maret 2014, sebagian anak Panti Asuhan Samuel bersikap defensif. Ada dari mereka yang hiperaktif, yaitu Harun.
Agustina bercerita, Harun berperilaku hiperaktif dibanding anak-anak panti lainnya. Kesukaannya adalah memainkan sakelar lampu. "Dia ceklak-ceklek sakelar berulang-ulang, sampai lampu kamar mandi putus," ujarnya. Saat dilarang, Harun lari ke kamar lain dan memainkan saklar lagi berulang-ulang. (Baca: Kisah Tragis Dua Bayi Panti Asuhan Samuel)
Saat ini, aktivitas anak-anak dari Panti Asuhan Samuel adalah bermain dan melakukan pekerjaan ringan, seperti menyapu dan bersih-bersih kamar. Jika anak Panti Griya Asih bersekolah, anak dari Panti Asuhan Samuel belum bisa pergi bersekolah. Selain status mereka yang hanya titipan sementara, sekolah anak-anak dari Panti Asuhan Samuel umumnya di sekitar Serpong, yang jauh dari Cempaka Putih. (Baca: Polisi: Samuel Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual dan Istri Samuel Bantah Ada Pelecehan Seksual)
AMIRULLAH
Berita Lainnya:
Suami Anggota DPR itu Rajin ke Dim Sum Resto
Sekap Pegawai, Suami Anggota DPR ini Dua Kali Bikin Ribut
Curhat Korban Penyekapan Suami Anggota DPR
Penyekap Pegawai Dimsum Resto Suka Bilang: Mau Mati!
Anak Panti Samuel Jadi Pendiam di Griya Asih