TEMPO.CO, Kediri - Pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menyayangkan pencopotan bendera partainya oleh pengurus Partai Demokrat setempat. Pencopotan itu dilakukan pada Senin malam, 3 Maret 2014, menjelang kunjungan kerja Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, pada Selasa, 4 Maret 2014.
Ada lima sampai delapan bendera PDI Perjuangan yang dipasang di dekat baliho calon legislator dilepas kader Partai Demokrat. "Alasannya untuk sterilisasi karena Mas Ibas mau lewat. Seharusnya kan tidak harus seperti itu," kata Ketua PDI Perjuangan Pacitan, Mardiyanto, saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 Maret 2014.
Menurut dia, pihak pemerintah daerahlah yang berwenang mencopot atribut partai maupun alat peraga kampanye jika terjadi pelanggaran. Hal itu setelah adanya rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu). "Bukan partai lain. Saya menilai hal ini sudah menyalahi etika politik," ujar Mardiyanto. (Baca : Atribut Kampanye Dicopot, Caleg PDIP Cekik Petugas)
Karena itu, pengurus PDI Perjuangan melaporkan pencopotan bendera partai itu ke Panwaslu setempat. Harapannya, permasalahan tersebut bisa terselesaikan dan tidak mengganggu stabilitas politik menjelang pemilihan umum legislatif April mendatang. (Baca : Zona Pemasangan Alat Kampanye Pemilu Dipetakan)
Wakil Ketua Demokrat Pacitan Sulijanto tidak menampik adanya pencopotan bendera PDI Perjuangan. Menurut dia, pemicu masalah itu karena pengurus Demokrat di kecamatan setempat salah mengartikan tentang anjuran menseterilkan jalur dan lokasi kunjungan Ibas. "Ketua Cabang Partai Demokrat salah persepsi. Ada istilah harus steril, bukan berarti mencopoti atribut partai lain," jelasnya.
Ia menegaskan, pengurus Demokrat tingkat kabupaten tidak memerintahkan pengurus kecamatan mencopot bendera PDI Perjuangan. "Bukan perintah struktur partai," ujarnya. Menurut dia, masalah tersebut sudah terselesaikan dan atribut PDI Perjuangan yang dicopot dikembalikan ke tempatnya semula. "Kami berharap tidak terulang lagi. Enggak apa-apa ada atribut partai lain," kata Sulijanto.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....
Calon Hakim MK, Hidup Mewah dan Tak Paham Hukum
Jadi Guru Besar, Calon Hakim MK Ini Tak Tahu Ultra Petita