TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah virus raksasa yang telah terkubur selama 30 ribu tahun di permafrost, tanah yang berada di titik beku 0 derajat Celcius, dari timur laut Siberia telah berhasil dihidupkan kembali. Meskipun berstatus sebagai virus, organisme ini diketahui tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.
Dilaporkan Live Science, 3 Maret 2014, meskipun berukuran begitu besar jika dibandingkan dengan virus lain, virus ini hanya menginfeksi amuba dan organisme mikroskopis bersel tunggal lainnya.
Hasil penelitian menganai virus ini dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences yang diterbitkan pada Senin, 3 Maret 2014. Dalam laporan tersebut diungkapkan virus raksasa jenis baru ini ditemukan sekitar 10 tahun lalu di Siberia.
Bersama dengan rekan-rekannya, peneliti bioinformatika Jean-Michel Claverie dari Universitas Aix-Marseille Prancis melakukan studi terhadap virus tersebut.
Penghidupan kembali virus ini memberi wawasan sekaligus kekhawatiran kepada para ilmuwan. Mereka menduga virus-virus yang kini membeku di dalam es suatu saat bisa hidup kembali jika pemanasan global terus meningkat dan mencairkan es-es di bumi.
Tidak menutup kemungkinan bahwa virus yang bisa menginfeksi manusia turut hidup dan kembali menimbulkan wabah di muka bumi.
ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE
Terpopuler
Mengapa Orang Tak Bisa Jalan Lurus Saat Ber-SMS?
Bill Gates Jadi Orang Terkaya Versi Forbes
Logitech Fokus Garap Pasar di Luar Jawa
Dokter Vietnam Sukses Cangkok Ginjal dan Pankreas