TEMPO.CO , New York: Campur tangan militer Rusia dalam konflik di Ukraina membuat Amerika Serikat turun tangan. Berdasarkan pemberitaan Reuters, Senin, 3 Maret 2014, Negeri Abang Sam memiliki sejumlah senjata ekonomi untuk menghukum Rusia. Seperti pembekuan aset yang dapat menendang Moskow dari kelompok G8 atau pelarangan visa bagi pejabat Rusia. (Baca juga: Rusia Mengakui Intervensi Atas Permintaan Ukraina)
"Tapi Amerika Serikat membutuhkan dukungan Eropa untuk bergabung dan memberikan sanksi yang cukup kuat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin," tulis Reuters. Beberapa hukuman yang bisa dilakukan Amerika Serikat dan Uni Eropa kepada Rusia:
1. Menyasar keanggotaan Rusia di kelompok G-8. Selama ini, G-8 merupakan klub bergengsi yang berisi negara industri besar. Mereka terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
Pada Ahad lalu, para pemimpin G-7, minus Rusia, menangguhkan kehadirannya dalam pembahasan persiapan pertemuan G-8 di Sochi, Rusia, musin panas nanti.
Sementara Perdana Menteri Kanada Stephen Harper menyatakan Rusia mungkin akan dikeluarkan dari G-8, bila Putin tidak mengurungkan niatnya. "Tindakan Presiden Putin telah menempatkan Rusia ke dalam isolasi diplomatik dan ekonomi yang bisa mengeluarkannya dari G-8," kata Harper.
2. Menargetkan bank Rusia. Sejak 11 September 2011, Departemen Keuangan Amerika Serikat telah memberlakukan perang keuangan terhadap bank di seluruh dunia, terutama bank yang diduga terlibat dalam pendanaan teroris, pencucian uang, dan proliferasi senjata.
3. Amerika Serikat bisa memburu aset yang dimiliki Putin dan sekutu dekatnya. Tindakan ini memang diyakini tidak sepenuhnya bisa mengubah keputusan Putin terhadap Ukraina. Tapi setidaknya dapat menunjukkan kepada dia bila dunia Barat dapat menjegalnya.
4. Mengurangi perdagangan bilateral Amerika Serikat-Rusia. Pada 2013, perdagangan barang antara kedua negara itu mencapai nilai sekitar US$ 38 miliar. Dan perusahaan Amerika Serikat memiliki investasi langsung di Rusia sebesar Rp 14 miliar.
"Kami telah menghentikan rencana perdagangan bilateral dan investasi dengan pemerintah Rusia," kata juru bicara Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat.
Sebelumnya, Putin telah mengirim sedikitnya 16 ribu pasukan militernya ke Krimea untuk mempertahankan legitimasi, perdamaian, dan hukum di sana. Sementara Presiden terguling Ukraina, Viktor Yanukovich, telah berkirim surat kepada Putin yang isi suratnya meminta Putin menggunakan pasukannya untuk mengakhiri aksi teror dan kekerasan di Ukraina. Salinan surat itu dibagikan dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika akhir pekan lalu.
REUTERS | CORNILA DESYANA
Berita lain:
Secara Militer, Ukraina Bukan Tandingan Rusia
Pasukan Rusia Mengalir Masuk ke Crimea
Anwar Ibrahim Akui Berkunjung ke Gereja