TEMPO.CO , Jakarta: Pertandingan Piala Dunia 2014 baru akan dilangsungkan Juni mendatang, tapi Pelatih Tim Nasional Italia, Cesare Prandelli, sudah punya firasat buruk yaitu mereka akan bertemu Spanyol di putaran final. Prandelli mengungkapkan hal ini menjelang pertandingan uji coba melawan Spanyol dinihari nanti, Kamis, 6 Maret 2014.
"Sejujurnya saya tidak ingin menghadapi mereka," kata Prandelli saat pelucuran kostum terbaru tim nasional Italia di Milan, Senin, 3 Maret 2014. "Spanyol adalah tim kuat yang saat ini sedang bertransformasi tanpa ada penurunan kualitas."
Bagi Prandelli, melawan Spanyol memang berarti bencana. Sebab, sejak dirinya membesut tim nasional Italia pada 2010, ia belum pernah sekalipun menekuk Spanyol di laga kompetitif.
Ia bahkan masih ingat ketika Spanyol mencukur timnya dengan skor 0-4 di final Piala Eropa 2012. Sepanjang kariernya bersama tim nasional, tak pernah ia menerima kekalahan sehina itu!
Karena itu, pelatih berusia 56 tahun ini lantas membawa pemain-pemain terbaiknya ke Madrid untuk menjalani laga uji coba melawan tim nasional Spanyol di Stadion Vicente Calderon dinihari nanti.
Meski hanya bertitel uji-coba, Prandelli tak ingin main-main. Sebab, ini adalah laga uji coba terakhir mereka sebelum melenggang ke Brasil. Selain itu, laga ini penting untuk menghapus trauma mereka atas Spanyol.
"Jika kami bisa memenangi laga ini, maka semua orang akan menganggap kami telah siap tampil di Piala Dunia," kata Prandelli. "Tapi jika kami kalah, ini akan menjadi bencana."
Untuk itu Prandelli memanggil 7 pemain Juventus --klub terkuat di Liga Seri A Italia saat ini. Mereka, antara lain, Gianluigi Buffon (kiper), Andrea Barzagli (bek), Leonardo Bonucci (bek), Andrea Pirlo (gelandang), serta Palo Esvaldo (penyerang).
Sayangnya, Prandelli tak bisa membawa penyerang AC Milan, Mario Balotelli, yang sedang cedera bahu. Perannya akan digantikan penyerang AS Roma, Mattia Destro.
Gelandang AS Roma, Daniele De Rossi, juga tak dipanggil setelah terlibat pemukulan terhadap Mauro Icardi, pekan lalu. "Sebab saya tidak ingin melihat ada aksi ceroboh di lapangan yang membuat kami harus bermain dengan 10 pemain," kata Prandelli.
Spanyol sendiri siap menyambut. Pelatih mereka, Vicente Del Bosque, bahkan telah menganalisa calon lawannya. "Pilar tim nasional Italia adalah para pemain Juventus," kata Del Bosque.
Karena itu, tak begitu sulit menerka skema permainan Italia. Tapi, di kubu Spanyol sendiri, mayoritas pemainnya dicomot dari Barcelona (7 pemain) dan Real Madrid (8 pemain). Bedanya, Del Bosque mirip bajaj, sulit ditebak.
Saat Piala Eropa 2012, misalnya, Del Bosque secara mengejutkan menurunkan formasi tanpa penyerang saat melawan Italia. Format ini kemudian disebut False 9. Bukan tak mungkin Italia akan kembali jadi kelinci percobaan Del Bosque.
Tapi, kali ini, jurus False 9 agaknya tak akan digunakan Del Bosque lagi karena ia punya Diego Costa. Pemain depan Atletico Madrid itu tampil kinclong musim ini. Ia mencetak 21 gol dari 25 penampilannya.
Ketajaman Costa akan digunakan Del Bosque untuk mengurai lini belakang Italia yang kerap memainkan jurus Catenaccio --pertahanan berantai. "Italia akan jadi ujian terakhir kami," kata Del Bosque.
Prandelli sendiri, meski diliputi kecemasan, tetap antusias. Sebab, jika firasatnya benar, laga ini bisa jadi cara untuk memeta-birukan kekuatan Spanyol sebelum mereka benar-benar berhadapan di Brasil nanti.
FOOTBALL ITALIA | MARCA | SKY SPORTS | DRIYANTO AGUSTIAR
Berita Terpopuler:
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror
Tak Cukup Restu Mega, Ini Syarat Jokowi Nyapres..